Rabu, 19 Oktober 2016

BPU ~ Pitching



BPU - Pitching

Kali ini saya ingin berbagi dengan Anda tentang pitching. Apa itu pitching?

Pitching adalah presentasi yang pendek, kreatif dan menarik untuk para investor jadi tujuannya untuk membuat investor1 tertarik berinvestasi di bisnis Anda.
Saya ingin berbagi beberapa tips untuk melakukan pitching yang menarik.

Yang pertama adalah petasan. Ini bukan petasan yang Anda beri api lalu meledak karena petasan disini berarti pernyataan pertama yang mengesankan. Memang mirip seperti petasan, petasan pernyataan pertama yang mengesankan. Jadi penyataan Anda yang pertama harus mengesankan dan menarik untuk investor. Saya berikan sebuah contoh,
”Usaha bisnis kami menghasilkan sebuah produk inovatif yang pertama di Indonesia, sudah mendapat sambutan dari banyak pelanggan dan bahkan kami sudah mendapatkan tawaran dari eksportir. Sepuluh eksportir ke sepuluh negara”
Pernyataan ini akan menarik investor untuk ingin tahu lebih lanjut.
Sehingga informasi kedua yang Anda berikan adalah informasi tentang pelanggan. Apa hal yang penting yang perlu Anda ceritakan tentang pelanggan, pertama adalah seberapa besar pelanggan mau ingin bertransaksi dengan Anda. Seberapa besar minatnya, dan yang kedua berapa banyak. Jadi tentang pelanggan seberapa besar minatnya dan seberapa banyak.

Yang ketiga, kemukakan kenapa pelanggan mau bertransaksi dengan Anda. Pasti ada masalah pelanggan, ceritakan masalah pelanggan itu dan ceritakan solusi kreatif Anda. Ceritakan bagaimana solusi kreatif Anda membuat pelanggan tidak bisa bilang tidak. Masalah pelanggan Anda apa, apa solusi kreatifnya, dan apa yang membuat pelanggan tidak bisa bilang tidak, itu yang ketiga.

Yang keempat, tampilkan angka-angka, jangan lupa angka akan meyakinkan, angka tentang penjualan, angka tentang labanya, berapa yang Anda prediksikan sampaikan kepada calon investor.
Dan pada saat penutup tutuplah dengan ajakan bermitra. Ajak investor untuk bermitra dan bersama sama membesarkan usaha. Yang terakhir dari saya kembali gunakan kata-kata yang jelas, padat, menarik dan gunakan intonasi bahasa tubuh. Silahkan mencoba.

Selasa, 18 Oktober 2016

MASALAH ADALAH SUMBER PELUANG BISNIS



Pada bulan Agustus 2016 yang lalu banyak media di Indonesia meliput kisah Yasa Paramita Singgih seorang nak muda berusia 21 tahun pendiri usaha bisnis Men’s Republic. Yasa berhasil masuk dalam daftar 30 anak muda dari Asia berusia dibawah 30 tahun yang berhasil memberi warna lain di bisnis e-commerce dan ritel.

Usaha Yasa di Men’s Republic adalah menjual sepatu secara online dengan harga terjangkau dengan pasar utama adalah mahasiswa. Yasa memiliki target yang khusus yaitu mereka yang memiliki dompet terbatas dalam membeli sepatu namun membutuhkan sepatu dengan model yang keren. Ia tidak menjual semua sepatu atau sembarang sepatu, target pasarnya sangat jelas yaitu mereka yang seperti dirinya sendiri.

Yasa adalah seorang mahasiswa dengan uang saku terbatas yang memiliki keinginan mendapatkan sepatu yang cocok dengan selera mahasiswa namun harganya terjangkau. Inilah inspirasi lahirnya bisnis sukses Men’s Republic yang kemudian mengantar Yasa jadi tokoh entrepreneur muda pilihan majalah Forbes. Ternyata dari masalahlah lahir ide peluang bisnis.

Kisah Jakub Nurtjahjono pendiri Lanang Barber’s Shop  mirip dengan kisah Yasa. Suatu kali sekitar 8 tahun lalu ia kesulitan untuk menemukan pelayanan gunting rambut pria yang nyaman, bersih dan dapat menyediakan potongan rambut sesuai dengan gaya masa kini. Tempat potong rambut yang berkualitas itu biasanya berada di pusat perbelanjaan dan biaya yang dikenakannya mahal.

Kalau ia mencari di sekitar tempat pemukiman maka yang ia temukan adalah salon khusus pria yang kotor dan model lama. Jakub menemukan sebuah masalah dirinya sendiri dan kemudian ia berpikir bukankah ada banyak pria lain yang memiliki masalah yang sama seperti dirinya? Bila ia dapat menawarkan solusi untuk masalah ini maka akan lahir sebuah peluang bisnis.

Jakub segera bertindak dan ia kemudian mendirikan Lanang Barber’s Shop, dari namanya kita ketahui bahwa itu salon khusus pria dan ia memilih lokasi-lokasi di dekat pemukiman. Jakub terus berjuang dan berinovasi untuk menumbuhkan bisnis Lanang’s Barber Shop dan jerih payahnya tidak sia-sia karena kini ia berhasil membuka cabang yang ke 100 di tahun 2016 ini.

Baik Yasa dan Jakub kedua-duanya menemukan ide peluang bisnis bukan dengan cara meniru bisnis orang lain yang sudah sukses. Mereka menemukan masalah pribadi lalu berpikir apa saja yang dapat jadi solusinya dan kemudian  bagaimana caranya agar solusi itu dapat menjadi sebuah peluang bisnis.

Yasa menemukan sebuah masalah pribadi yaitu kesulitan menemukan sepatu baru yang bagus namun dengan harga terjangkau, solusinya adalah toko sepatu yang khusus menyediakan sepatu-sepatu seperti itu dalam bentuk toko online. Karena dalam bentuk toko online maka pelanggan-pelanggannya datang dari ragam penjuru lokasi.

Demikian juga dengan Jakub, ia mengubah masalah jadi peluang. Ia memiliki masalah yaitu sulit menemukan tempat gunting rambut pria yang dekat dengan pemukiman, nyaman, bersih dan gaya. Masalah ini tidak hanya dikeluhkan saja tapi dipikirkan apa saja yang bisa jadi solusinya dan bagaimana caranya agar dapat dijadikan peluang bisnis. Inilah cara berpikir para entrepreneur sejati yaitu mengubah masalah jadi peluang.

Novel Sekolah Kehidupan 19 Oktober 2016



3. Berjumpa dengan Tie

Gadis langsing berkulit hitam manis, bermata indah itu mendekat, “Perkenalkan, namaku Tie, sesungguhnya menyesali apa yang telah terjadi hanya sebuah kesia-siaan. Aku akan bercerita tentang sebuah sekolah yang lebih berharga dari sekedar sekolah formal, namanya Sekolah Kehidupan. Maukah kau mendengarkannya?”tatap si mata indah bernama Tie itu.
Tika memandang Tie sejenak. Ketulusan yang terpancar dari mata indah gadis yang ada di hadapannya membuatnya tak ragu untuk menganggukkan kepala. Ia menggeserkan duduknya, mempersilahkan Tie duduk di sampingnya.
“Sekolah kehidupan mirip sekolah formal, ada jenjang-jenjangnya.”kata Tie memulai pembicaraan. “Di sekolah formal membutuhkan tingkatan, mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, hingga Sekolah Menengah Atas. Tapi Sekolah Kehidupan merupakan sekolah yang memiliki arti tersendiri. Untuk Sekolah Kehidupan SD berarti Sadar Diri…”lanjutnya.
Tika mendengarkan celoteh Tie dengan lebih serius. “SD itu Sadar Diri? Maksudmu?”
“Begini, mereka yang lulus SD atau Sekolah Kehidupan, memiliki kesadaran baru dalam kehidupan mereka, artinya tiap siswa memperoleh inspirasi melalui pembelajaran yang mereka dapatkan, kemudian mereka menjadi sadar bahwa ada hal-hal yang perlu dan penting untuk masa depan mereka. Memang, mungkin saat ini mereka tidak tahu dan belum mampu untuk melakukannya, tapi layak itu semua diperjuangkan. Kesadaran yang berikutnya adalah pentingnya belajar sebagai sebuah cara penting mengubah masa depan. Mereka sadar bahwa mereka harus bertindak pro-aktif untuk mengatasi ketidaktahuan dan kekurangan diri mereka dan kemudian mereka akhirnya menjadi sadar untuk tidak cepat  putus asa dan mau terus belajar,”jelas Tie.
Ucapan Tie yang sarat makna itu membuat Tika mencoba mencari jawaban ke mana arah perkataannya.
“Setelah SD, lanjut ke SMP yang merupakan kepanjangan dari Selalu Menjadi Pembelajar. Hm kau tahu artinya? Ups siapa namamu?”Tatapan Tie tertuju ke bola mata Tika.
“Tika.”
“Yup Tika, kau tahu di abad 21 ini menuntut setiap orang  yang ingin sukses harus menjadi pembelajar yang sejati sepanjang hayatnya. Pembelajar sejati memiliki  cita-cita atau impian masa depan yang jelas dan mereka bisa belajar dari siapa saja, baik dari majikan mereka, dari teman majikan, dari koran, majalah, internet dan juga televisi. Seorang pembelajar tidak sungkan untuk belajar dari temannya, bahkan dari seorang pelayan di super market pun ketika ia sedang melayani pembeli. Seorang pembelajar dapat mengeksplorasi kehidupan yang dilihatnya sebanyak mungkin. Pengalaman dan peristiwa dalam kehidupan apa pun dan kapan pun, bisa dijadikan sebagai sumber belajar dalam mengarungi kehidupan. Jadi ijasah SMP dari Sekolah Kehidupan bukan berbentuk selembar kertas, namun ratusan atau ribuan kertas yang berisi catatan-catatan pembelajaran yang didapatkan dalam mengarungi kehidupan, semua itu akan tersimpan di dalam hati dan ingatan…”
Tika kian tertarik, ia makin serius menyimak tiap kata yang keluar dari bibir gadis yang ada di hadapannya, ia seperti tengah berhadapan dengan seorang Bhagawan yang tengah berceloteh tentang filsafat kehidupan.
“Kau sudah memiliki ijasah SMP tentang Sekolah Kehidupan?” tanya Tie.