Senin, 29 Agustus 2016

Waspada Peluang


Artikel Minggu 4
Lebih Jauh Tentang Waspada Peluang
(Antonius Tanan)

Alexander Ardichvilia, Richard Cardozob dan Sourav Rayc penggagaskan teori ““A theory of entrepreneurial opportunity identification and development” menyatakan bahwa ada 3 unsur utama yaitu Perilaku, Jejaring Sosial & Pengteahuan Terdahulu yang akan membantu kita untuk bisa menjadi seseorang yang siaga atau waspada terhadap peluang. Ketiga unsur utama tsb bila kita jabarkan maka akan menjadi 7 unsur yaitu:

1. Perilaku KREATIF
2. Perilaku OPTIMIS
3. Jejaring SOSIAL yang luas terutama menambah KENALAN (“weak ties”)
4. Pengetahuan yang luas dan mendalam tentang PASSION/HASRAT pribadi.
5. Pengetahuan yang luas dan mendalam tentang PASAR yang berhubungan dengan bisnis yang kita rencanakan.
6. Pengetahuan yang luas dan mendalam tentang MASALAH pelanggan.
7. Pengetahuan yang luas dan mendalam tentang bagaimana PELANGGAN Dilayani.

Mari kita pahami lebih jauh tentang ke 7 hal tsb.

1. Membangun perilaku KREATIF.
Orang kreatif setidaknya memiliki 4 ciri, yaitu:
• Banyak idenya, orang kreatif berlimpah ide-idenya seperti tidak pernah kekurangan ide, ada saja persedian-persedian ide yang ia miliki.
• Bagus idenya, orang kreatif bisa mengasah dan mengkombinasikan ide-ide sehingga ia bisa menghasilkan ide yang lebih bagus dari kebanyakan orang lain.
• Beda ideanya, orang kreatif senang melihat hal yang berbeda, mengalami pengalaman yang berbeda dan bisa menerima serta menikmati keberbedaan. Tidak heran bila di dalam kepalanya ada banyak variasi ide yang berbeda yang bisa ditampilkan pada saat yang dibutuhkan.
• Berguna idenya, orang kreatif yang sejati memikirkan kegunaan dari ide-idenya bagi orang lain, ia tidak sekedar mengeluarkan ide namun menyaring dan mengolah idenya agar jadi sesuatu yang berguna.

Bagaimana belajarnya?
• Supaya punya banyak ide maka cintai rasa ingin tahu dan belanjakan waktu dan uang anda untuk mendapatkan informasi-informasi yang banyak yang berkaitan dengan tujuan hidup anda. Kita bisa berbelanja informasi atau ide dari buku, koran, majalah, Internet, teman, TV, guru/pembicara dan juga dengan sengaja melakukan kunjungan eksplorasi ke suatu tempat untuk mendapatkan pengalaman baru yang kaya informasi dan inspirasi.
• Supaya bagus idenya maka carilah informasi tentang ide-ide yang bagus. Amati produk dan jasa terbaik yang pernah mendapatkan hadiah-hadiah tertinggi. Amati toko-toko yang paling laku, pasti banyak yang bagus di dalamnya. Baca buku, nonton TV atau jelajah internet untuk melihat barang dan jasa yang mendapat pengakuan kualitas sehingga mata kita “terdidik” tentang apa itu yang disebut bagus. Kalau anda punya kesempatan temui orang-orang yang punya ide atau bisnis yang bagus dan bertanyalah bagaimana caranya menghasilkan ide yang bagus.
• Supaya mampu menghasilkan ide-ide yang berbeda maka buka pikiran terhadap perbedaan dan nikmati keragaman. Tengok sisi-sisi kehidupan yang berbeda dan belajarlah dari mereka yang berbeda dengan kita. Bila passion anda adalah kuliner jangan terpaku pada informasi tentang kiliner saja, sekali-kali tengok dunia fashion atau dunia otomotif barangkali saja anda terinspirasi oleh sesuatu dari bidang yang lain yang akan jadi masukan sangat berharga untuk dunia kuliner yang anda geluti.
• Supaya dapat menghasilkan ide yang berguna maka rajinlah mengamati masalah-masalah di sekitar kita sambil berpikir apa ya solusi kreatif yang mungkin dapat diciptakan untuk menelesaikan masalah secara tuntas. Sesuatu berguna bila itu dapat memecahkan masalah atau kesulitan yang sedang dihadapi manusia. Jadilah orang yang merasa “kekurangan masalah” karena memang senang memecahkan masalah.

2. Membangun perilaku OPTIMIS

Saya memiliki 3 tips yaitu:
• Beri penghargaan yang sama terhadap keberhasilan dan kegagalan. Gagal atau berhasil punya nilai yang sama karena ketika kita gagal dapat memetik “mutiara-mutiara” kehidupan dari kegagalan tsb. Sebuah pepatah mengatakan “tidak ada orang berhasil yang tidak pernah gagal dan tidak ada orang yang takut gagal yang pernah berhasil” setujukah anda?
• Saat anda terantuk dan gagal ber-refleksilah dan temukan alasan kenapa bisa gagal dan bagaimana caranya bisa mengatasi masalah yang lalu bila akan melakukan lagi. Jangan memulai lagi sebelum anda bisa menjawab dengan tepat 2 pertanyaan tadi. Bila anda tidak tahu jawabannya maka bertanyalah kepada orang yang lebih tahu.
• Bayangkan dan peliharalah impian-impian masa depan anda khususnya bagaimana impian-impian anda tsb akan mempengaruhi atau mengubah secara drastis orang-orang terdekat yang anda cintai. Ingatlah perjuangan anda sendiri untuk mencapai impian tsb adalah sebuah tayangan yang menginspirasi untuk keluarga terdekat yang tinggal serumah dengan anda. Jerih payah perjuangan anda akan jadi sebuah cerita yang akan membangun semangat untuk orang-orang terkasih.

3. Jejaring SOSIAL
Ada 4 manfaat besar ketika kita memiliki kenalan-kenalan baru:
• SUMBER PENGETAHUAN: Setiap kenalan baru akan membawa cerita baru, gagasan yang berbeda bahkan cara menghadapi kehidupan dengan cara yang berbeda. Jadi setiap kali anda menambah kenalan maka seakan menambah buku dalam perpustakaan kita, ada lebih banyak gagasan yang kita bisa kombinasikan satu sama lain untuk kita menghasilkan gagasan yang banyak, gagasan yang bagus, gagasan yang beda dan gagasan yang berguna.
• CALON PELANGGAN ATAU MITRA: Setiap kenalan baru adalah calon pelanggan atau seseorang yang dapat bekerja sama memasarkan produk atau jasa kita.
• CONNECTOR (Membuka Koneksi): Setiap kenalan baru bisa membuat kita bertemu dengan orang-orang yang sangat kita butuhkan. Apakah itu pejabat pemberi ijin, pemasok yang kita butuhkan, pegawai yang sedang kita cari  ataupun pelanggan tertentu yang sedang kita harapkan.
• JADI SUMBER BANTUAN: Bukan saja kenalan baru dapat menolong kita namun kita juga dapat menolong kenalan baru kita. Membantu orang lain adalah hal mulia dan jangan heran bila anda banyak dibantu orang karena memang anda juga rajin membantu orang.

4. Pengetahuan tentang PASSION/Hasrat

Hasrat dengan hobi iseng memang jauh berbeda, kalau itu hasrat maka anda akan mengadakan waktu walau itu sibuk namun bila hanya hobi iseng maka kalau sibuk sekali maka anda tidak akan melakukannya. Bila itu hasrat maka anda tidak ragu berinvestasi uang dan waktu untuk memahami lebih banyak, untuk dapat mendalami lebih jauh, untuk memiliki kecakapan lebih tajam namun bila itu hanya hobi yang iseng-iseng saja maka salah satu cirinya anda tidak melakukan investasi.
Buktikanlah bahwa anda sungguh memiliki hasrat/passion dengan keberanian berinvesatsi dengan tepat (sekali lagi harus tepat dan bukan sembarangan).

5. Pengetahuan tentang PASAR.
Anda memiliki pengetahuan tentang pasar bila setidaknya memiliki 5 pengetahuan ini.
1. Siapa PELANGGAN Anda dari sisi gender, usia, daya beli, perilaku membeli, cara berkomunikasi dan dimana saja mereka.
2. Apa alasan UTAMA dari PELANGGAN melakukan transaksi untuk bisnis ini? Apa masalah pelanggan? Apakah proses transaksi terjadi karena alasan rasional atau emosional? Ataukah kedua-duanya? Mana yang lebih dominan?.
3. Siapa-siapa KOMPETITOR Anda, bagaimana sejarahnya, apa kekuatan dan kelemahannya dan apa keunggulan mereka yang tidak bisa anda hadapi serta keunggulan anda yang mereka mungkin tak bisa hadapi.
4. Berapa besar PASARnya, industri ini menghasilkan transaksi berapa besar selama 1 tahunnya dan berapa banyak yang telah diambil oleh para pesaing.
5. Bagaimana prospek MASA DEPAN dari industri ini? Apakah sekarang sedang berkembang atau sedang menyurut? Apakah sudah ada pelaku bisnis besar yang masuk atau mereka belum masuk? Apakah perkembangan teknologi akan mendorong bisnis ini makin berkembang?

6. Pengetahuan tentang MASALAH PELANGGAN
Pengetahuan tentang masalah pelanggan dapat anda peroleh setidaknya melalui 3 cara sbb:
• Mengamati dan mengalami sendiri jadi pelanggan dan temukan masalah-masalahnya.
• Mewawancara para pelanggan dan menemukan masalah yang paling sering ditemui, masalah yang paling mengganggu dan masalah-masalah yang paling anyar yang baru saja mereka temui.
• Mencari informasi di media sosial atau internet masalah-masalah atau keluhan-keluhan yang terjadi selama ini.

7. Pengetahuan tentang Bagaimana PELANGGAN DILAYANI.
Untuk memiliki pengetahuan ini sangat penting melakukan pengamatan langsung. Selama melakukan pengamatan ada 2 hal besar yang dapat dilakukan yaitu:
• Pada saat mengamati gunakan panca indera sepenuhnya. Mata untuk melihat dan mengamati proses pelayanan yang sedang berlangsung, telinga untuk mendengar kalimat-kalimat dari pelanggan atau penyedia layanan, hidung untuk menghitup bau-bau tertentu yang mungkin dengan sengaja diciptakan, tangan anda untuk meraba dan merasakan alat-alat atau benda-benda yang digunakan untuk melayani dan lidah untuk mencicipi bila ada yang dapat dicicipi. Kumpulkan informasi-informasi itu dan simpulkanlah.
• Gunakan telepon genggam atau jam tangan untuk menghitung lama dari waktu pelayanan yang diberikan.
Sumber informasi lain yang dapat anda manfaatkan adalah internet. Cari lah info melalui mesing pencari Google atau Youtube tentang bagaimana pelanggan dilayani selama ini di tempat-tempat yang Anda tak bisa kunjungi.

Doa Guru Entreprenurship


DOA GURU ENTREPRENEURSHIP

Tuhan………..
Melalui kelokan-kelokan tak terduga
Kami telah menjadi guru
Dengan titah menyalakan ruh entrepreneurship..
Kepada jutaan anak bangsa yang berjuang negeri seberang
KataMu:”Aku mengasihi mereka...”
KataMu: “Air mata berjuta bunda sudah mencapai di surga”
Kepada titah Ilahi kami ingin mentaati...

Sekarang sudah kami temui ribuan dari mereka
Ragam pengalaman mengajar sudah kami lalui
Semoga Tuhan tersenyum melihat kiprah kami
Namun ada juga duka dan sedihnya..ya Tuhan
Hati kami berduka..
Bila bertemu dengan peserta yg malas belajar
Tidak peduli masa depan sendiri

Hati kami sedih...
Melihat peserta yang saling berseteru
Hanya karena beda pendapat atau beda gaya bicara..
Ah..itu semua membuat sedih
Bukankah mereka semua anak-anak kami..?
Syukurlah tidak banyak seperti ini
Syukurlah masih banyak yang kompak saling membangun

Namun kesedihan itu seakan tak berarti......
Bila melihat semangat peserta yang menyala-nyala
peserta yang baik, ramah dan bersemangat.
mereka rajin dan cerdas..............................
peserta yang mengerjakan tugas dengan rapi
mereka berani melawan kantuk untuk belajar
demi sebuah tugas untuk masa depan

Apalagi melihat peserta berubah
Dulu ragu dan pemalu sekarang maju bicara di panggung
Dulu tak peduli sekarang sudah punya road map masa depan
Dulu pendiam sekarang pandai menjual
Dulu cuma mikir masa kini sekarang merancang masa depan
Sungguh senang, Tuhan,
melihat mereka berubah dan bertumbuh.

Dulu ia sembunyi di balik pundak teman
duduk di bangku paling belakang,
sekarang ia menjadi pemimpin kelompok.
Dulu ia sama sekali tidak pernah baca buku
sekarang ia ikut mengajar adik kelas..
Dulu ia peserta yang hampir tak dikenal
Tak nyana sekarang sudah mengelola toko
Itu kepuasan seorang guru
itu kebahagiaan seorang guru entrepreneurship
Kiranya ini terjadi terus menerus ya Tuhan

Tuhan, kami meneteskan air mata
melihat mantan peserta menjadi entrepreneur di tanah air
Terharu rasanya, melihat mereka punya hidup baru
Bisa memeluk keluarga tiap hari
Wajahnya hampir terlupa,
tetapi ketika ia menyebut nama, tempat dan tahun belajarnya
Kami jadi ingat lagi peserta-peserta dulu
Teringat masa bersama berdiskusi entrepreneurship

Memang ada satu dua mantan peserta pura-pura tak kenal
tetapi itu cuma satu dua....
Kebanyakan menyapa dan bertanya
mengucapkan salam dan menyambut dengan hangat
bercerita dan berbagi rasa
menimbulkan nostalgia...
Menimbulkan rasa sejuk di dalam hati
Membangun semangat untuk setia mengajar

Kami bangga  menjadi guru entrepreneurship
Tetapi Tuhan, ajarlah supaya kami jangan terlalu bangga.
Sebab kami sadar kami hanya menabur
Tuhanlah yang sudah menumbuhkan.
Karena Tuhan sayang kepada mereka semua
Karena Tuhan cinta keluarga mereka
Karena Tuhan peduli masa depan mereka
Oleh karena itu Tuhan bantulah kami setiap saat
Setia pada panggilan kami menjadi guru entrepreneurship
Supaya tuntas panggilan ini kami tunaikan

(AT-Bandara Incheon/Seoul-28 Juni 2013)

Minggu, 28 Agustus 2016

Passion

Minggu 4
BPU - Passion

Saya ingin mengajak Anda berdiskusi lebih jauh tentang passion atau hasrat. Secara definisi Passion berarti sebuah perasaan yang kuat dari antusiasme atau kegairahan untuk sesuatu atau untuk melakukan sesuatu. Jadi, ada sesuatu yang kuat di dalam diri kita yang meluap-luap untuk melakukan sesuatu.
Namun, apa akar katanya? Ternyata akar kata dari passion itu adalah “to suffer and endure”, artinya keberanian untuk menderita atau melakukan yang sulit atau memperjuangkan sesuatu. Sehingga, passion jangan selalu diartikan sebagai sesuatu yang menyenangkan yang saya lakukan tetapi kalau seseorang memiliki passion yang kuat terhadap sesuatu, maka ia berani melakukannya. Dia akan melakukannya, bahkan sampai dia merasa menderita atau sangat sulit melakukannya, dia akan tetap melakukannya. Itu passion, bukan sekedar sesuatu yang Anda merasa nyaman atau senang melakukannya.

5 Ciri Passion

Ada seorang peneliti dari Kanada, namanya Robert Federans, dia mengatakan bahwa orang yang sangat passioner itu memiliki 5 ciri.
1. Kecintaan terhadap aktivitas itu, dia cinta terhadap aktivitas itu.
2. Dia menggunakan waktu secara teratur untuk melakukannya.
Jadi bukan sekali-kali, dia teratur melakukannya.
3. Memberikan penghargaan terhadap aktivitas itu. Apa artinya memberikan penghargaan? Memberikan penghargaan adalah memberikan prioritas terhadap aktivitas itu.
4. Aktivitas tersebut merupakan bagian dari pada identitas. Jadi kalau dia suka, misalnya suka memancing, dia mengatakan “saya ini pemancing”. Ini adalah identitas dirinya.
5. Memperlihatkan atau menyatakan bahwa aktivitas tersebut adalah passion dari pribadinya dia. Dia tidak malu mengatakan kepada orang lain, saya ini suka mancing, saya ini pemancing, dia mempublikasikannya bahkan dengan bangga. Dia menyatakan kepada orang lain, dia memiliki passion itu.

5 Tingkatan Keterampilan
Menurut saya ada 5 tingkat keterampilan dan saya akan kaitkan ini dengan passion. Tingkat yang pertama adalah ”tidak bisa”. Sebagai
contoh membuat nasi goreng. Setiap kali memasak nasi goreng, rasanya tidak sama. Itu kita katakan tidak bisa.
Lebih baik daripada itu, saya sebut sebagai bisa. Bisa itu apa? Dapat membuat nasi goreng secara berulang-ulang dengan rasa yang sama dan dapat diterima pangsanya. Itu bisa.
Lebih tinggi lagi, itu namanya terampil. Terampil/sanggup membuat nasi goreng secara berulang-ulang dengan waktu yang cepat dan rasanya dapat diterima. Karena terampil bisa cepat dan rasanya bisa diterima.

Yang keempat itu ahli. Ahli adalah sanggup membuat nasi goreng itu sebagai contoh secara berulang-ulang dengan rasa yang unggul dan waktunya singkat. Kenapa singkat? Karena memang terampil dan ahli menghasilkan rasa yang unggul. Itu yang keempat.
Yang kelima adalah unik. Unik adalah sanggup menciptakan nasi goreng yang unik, orisinil, sangat enak dan unggul. Setiap kali membuatnya didapat fase yang sama unggulnya dan bisa dibuat dengan cepat. Itu unik.

Saya berpendapat kalau kita passioner terhadap sesuatu, pasti melakukannya secara teratur, pasti berani berjuang meningkatkan diri, berani berkorban. Sehingga paling tidak bisa mencapai tingkat ahli atau unggul.

Sekali lagi saya ingin simpulkan, bahwa passion terhadap sesuatu bukan sekedar suka terhadap sesuatu tetapi berani berkorban, berani berusaha dan berjuang. Sehingga keahliannya meningkat terus. Paling tidak menurut hemat saya, mencapai ahli atau mencapai unik. Oleh karena itu, mari kerjakan Passion Anda sedemikian rupa sehingga menjadi ahli dan unik.
Salam Entrepreneur. UC Onliners.

Memperluas Pengetahuan terkait dengan Passions


Minggu 4
BPU - Memperluas pengetahuan terkait dengan passion

Bagaimana caranya agar kita memiliki pengetahuan yang luas tentang passion kita?
Pengetahuan yang luas tentang passion kita begitu penting dalam kita mendeteksi opportunity atau peluang. Mereka yang memiliki pengetahuan yang luas tentang passionnya akan lebih mudah mengidentifikasi peluang yang mengakar dari passion itu. Passion menjadi penting untuk berbisnis karena kita ingin melakukan sesuatu yang kita suka. Biasanya orang lebih berani dan lebih sanggup bekerja keras ketika dia melakukan sesuatu yang merupakan passionnya dia atau hasratnya dia.
Untuk bisa mengumpulkan banyak informasi ada beberapa hal yang Anda bisa lakukan.

Yang pertama dan paling mudah kunjungi situs-situs web yang berkenaan dengan itu. Baca buku-buku tentang itu, Anda bisa memiliki koleksi tentang passion Anda, Anda daftarkan situs-situs yang sangat bermanfaat sangat berkenaan dengan passion Anda.
Ada banyak pengetahuan di zaman internet kita, jika perlu ambil kursus atau sekolah tentang itu.
Misalnya passion Anda tentang fashion, tidak ada salahnya mengambil kursus atau sekolah tentang itu. Kursus, sekolah bukan saja menambah pengetahuan tapi akan memperluas jejaring Anda. Anda berkenalan dengan teman-teman, Anda berkenalan dengan pemain industri itu. Anda juga akan berkenalan dengan guru-guru.

Yang ketiga, Anda masuk dalam lingkaran pergaulan orang-orang yang memiliki passion yang sama dengan Anda. Anda bisa masuk dalam asosiasi2 dan aktif disana. Anda ikut dalam gathering- gathering3*nya mereka. Anda ikut dalam seminar atau konferensi. Bergaulah dengan orang-orang yang memiliki *passion yang sama, karena interaksi-interaksi akan membantu Anda memperoleh informasi-informasi yang baru. Jika perlu Anda menabung dan pergi ke luar negri untuk ikut conference4 atau seminar di luar negeri.
Kenali banyak orang yang melakukan hal yang sama dengan Anda. Cari tahu buku-buku atau website yang berkenaan dengan itu dan jika perlu ambil kursusnya. Itulah cara-cara bagi kita semua bila ingin memperluas pengetahuan kita tentang passion kita, silahkan mencoba.
Salam Entrepreneur.

Tentang Pelanggan


Artikel Minggu 3 (A)

TENTANG PELANGGAN

(Antonius Tanan)

Transaksi

Sebuah usaha bisnis bisa berdiri bukan karena setumpuk modal, sebuah ijin dan seseorang atau sekelompok orang bersepakat untuk memulainya namun untuk bisnis itu tidak sekedar “berdiri” tapi bisa “berjalan” maka dibutuhkan transaksi-transaksi yang menguntungkan. Transaksi itulah yang membuat bisnis berjalan dan bukan sekedar “berdiri”. Jadi jangan sekedar menciptakan atau mendirikan bisnis tapi menjalankan dan menumbuhkan bisnis jauh lebih penting. Dari mana transaksi-transaksi itu bisa terjadi? Transaksi hanya bisa terjadi bila ada pelanggan yang tertarik, datang dan bertransaksi. Jadi tanpa pelanggan tidak ada transaksi dan bila tidak ada transaksi maka bisnis kita hanya “berdiri” saja. Peran pelanggan dalam transaksi memang sangat utama. Kita dapat mengatakan bahwa kita melihat peluang bisnis bila kita dapat melihat kemungkinan besar terjadi transaksi-transaksi. Jangan percaya dengan bujukan melakukan investasi bisnis bila anda tidak melihat kemungkinan-kemungkinan terjadi transaksi atau ada peluang di dalamnya. Untuk memudahkan menghafal dengan gampang kita dapat menghafalkan bahwa peluang itu adalah “pelanggan bawa uang datang berulang-ulang” untuk bertransaksi dengan anda. Baiklah kita selalu mengingat bahwa peluang bisnis tercipta bukan karena ada produknya tapi karena ada pelanggannya.

Peluang Bisnis

Kita dapat mengatakan bahwa ada peluang bisnis bila kita dapat membuktikan dapat terjadi transaksi bisnis dengan kata lain ada pelanggannya. Sebuah peluang bisnis yang layak dikerjakan terjadi karena ada sejumlah pelanggan yang mau dan mampu bertransaksi dengan kita.

·      Semakin besar jumlah prospek pelanggannya maka makin bagus peluang tsb.

·      Semakin mau para calon pelanggan untuk mendapatkan produk kita bahkan mau memesan terlebih dahulu atau titip uang muka terlebih dahulu maka peluang bisnis juga makin besar.

·      Semakin mampu para calon pelanggan maka itu juga makin bagus. Mereka yang mampu bisa membeli lebih dari satu, bisa membelikan untuk orang lain dan bisa beli lagi lebih sering.

Pelanggan Memiliki Hak Untuk Memilih

Pelanggan memiliki hak 100% untuk memilih, pelangganlah yang membelanjakan uang miliknya dan mereka boleh memilih kita dan juga sangat boleh untuk tidak memilih kita. Pelanggan dapat saja hanya sekali bertransaksi dan kemudian setelah itu merasa jera dan tidak datang lagi bahkan menyampaikan pengalaman-pengalaman buruknya itu kepada orang lain, itu semua adalah hak dari pelanggan. Jangan marah atau tersinggung karena itu, pelanggan memiliki hak penuh untuk mengambil keputusan dan menyimpulkan apakah puas atau tidak. Jadi memang kita sangat tergantung pada pelanggan, hanya karena ada pelanggan yang mau bertransaksi dengan kita maka bisnis kita dapat berjalan dan bertumbuh, tidak sekedar “berdiri” saja.  Mahatma Gandhi (1869-1948)  seorang tokoh pergerakan kemerdekaan India yang juga sosok terkemuka dalam sejarah dunia pernah mengungkapkan betapa pentingnya pelanggan itu dalam sebuah puisi pendek yang penuh makna sebagai berikut:

PELANGGAN TERPENTING


Pelanggan adalah seseorang yang paling penting di sisi kita.

Ia tidak bergantung pada kita.

Kitalah yang bergantung padanya.

Ia tidak mengganggu kita.

Untuknyalah yang kita bekerja.

Ia bukan orang asing pada bisnis kita.

Ia adalah bagian dari kita.

Kita tidak melayaninya karena kemurahan kita.

Ialah yang memberikan kemurahan bagi kita untuk melayaninya.

(Mahatma Gandhi)

Kenapa Usaha Baru Gagal ?


Artikel Minggu 3 (B)

KENAPA USAHA BARU GAGAL?

(Antonius Tanan)

Sebuah penelitian dari CB Insight yang diwartakan oleh Inc.Com (http://www.inc.com/kimberly-weisul/what-went-wrong-failed-startups-tell-all.html) memberikan data yang menarik. Studi ini meneliti perusahaan-perusahaan yang baru buka (start up) yang gagal. Mereka mencari tahu kenapa sampai gagal. Dan inilah beberapa informasi penting yang mereka temukan:

Sumber kegagalan yang paling tinggi adalah No Market Need (42%) atau Tidak Ada Kebutuhan Pasar. Apa artinya? Calon entrepreneur berpikir bahwa produknya bagus dan hebat namun sayangnya bagus dan hebat menurut pendapatnya sendiri dan bukan pendapat pelanggan. Ternyata setelah buka usaha atau buka toko tak ada pelanggan yang datang. Pelanggan merasa tidak membutuhkan produk atau jasa tersebut. Ya kalau tak membutuhkan kenapa harus bertransaksi. Kesimpulannya, sebelum buka usaha pastikan bahwa produk atau jasa kita sudah ada pelanggannya dan solusi yang Anda tawarkan betul-betul menjawan masalah dan kebutuhan pelanggan.

Sumber kegagalan yang kedua adalah Ran Out Of Cash (29%). Ini menunjukkan tidak ada perencanaan yang mendalam. Dalam kasus ini bisnis mulai berjalan baik karena ada pelanggan dan pelanggan mulai datang dan dengan berjalannya waktu kebutuhan dana meningkat. Bisa saja banyak pelanggan namun semua bayar di belakang sehingga akhirnya uang kas habis, tidak ada uang untuk beli barang, tidak ada uang untuk produksi, tidak ada uang untuk bayar pegawai, ya akhirnya tutup juga. Pelajarannya apa? Pertama buat perencanaan yang mendalam, rencana keuangan harus ada dan dijaga ketat. Kedua temukan masalah-masalah sebelum itu harus Anda hadapi sendiri. Selidiki perilaku pelanggan dalam membeli barang dan temukan masalah-masalah yang mungkin timbul dan kembangkan solusinya sebelum itu semua terjadi.

Sumber kegagalan yang ketiga adalah No The Right Team (23%) atau Tidak Punya Tim Yang Tepat. Sangat disayangkan bila ini terjadi karena mungkin saja pelanggan sudah ada, rencana bisnis sudah rapih dan berjalan baik namun dalam proses pelaksanaan terjadi “kekacauan”. Tim yang terbentuk tidak solid dan sanggup bekerja sama dengan baik. Akibatnya kualitas produk bisa turun, kualitas pelayanan bisa hancur, suasana kerja bisa gonjang ganjing dan akhirnya akan berpengaruh pada pelanggan bukan? Jangan heran bila kemudian pelanggan mengatakan selamat tinggal.


Sumber kegagalan yang keempat adalah Got Outcompeted (19%) atau Tidak Sanggup Bersaing. Untuk permasalahan kali ini “serangan” datang dari luar dan bukan dari dalam yaitu kalah berkompetisi. Jangan salahkan kompetitor Anda. Setiap orang punya hal untuk buka usaha yang sama seperti yang kita lakukan. Setiap orang punya hak untuk sukses seperti kita dan “meniru” apa yang kta lakukan asal tidak melanggar hukum. Persaingan pasti tidak bisa kita hindar oleh karena itu pastikan bahwa produk atau jasa kita begitu inovatif sehingga memiliki “jarak” yang cukup jauh dengan pesaing dan membuat mereka tidak gampang bersaing dengan kita. Dan teruslah berinovasi, jangan berhenti meningkatkan terus menerus nilai tambah produk dan jasa kita.



Sumber kegagalan yang kelima adalah yang berkenaan dengan Pricing/cost Issue (18%) atau berkenaan dengan Penetapan Harga. Sebagai produk yang baru muncul kita kerap bingung berapa ya harga yang harus kita tetapkan? Itu biasa sih..dan jangan lupa pelanggan juga bingung. Di kaca mata pelanggan, produk ini baru, mereka ini belum pernah didengar, apa betul-betul berkualitas, jangan-jangan kemahalan. Nah sekarang bagaimana solusinya untuk menghindar dari sumber kegagalan yang ke lima ini? Ya lakukan survey pelanggan tentang harga yang mereka anggap pantas sebelum usaha dimulai. Tampilkan gambar produk Anda atau bawa contohnya, persilahkan pelanggan mencobanya dan tanya ke pelanggan berapa harga yang pantas. Ingat untuk kali pertama tugas kita adalah mendapatkan pelanggan sebanyak mungkin. Kalau sudah banyak pelanggan menaikkan harga kan lebih mudah.