Senin, 29 Agustus 2016
Doa Guru Entreprenurship
DOA GURU ENTREPRENEURSHIP
Tuhan………..
Melalui kelokan-kelokan tak terduga
Kami telah menjadi guru
Dengan titah menyalakan ruh entrepreneurship..
Kepada jutaan anak bangsa yang berjuang negeri seberang
KataMu:”Aku mengasihi mereka...”
KataMu: “Air mata berjuta bunda sudah mencapai di surga”
Kepada titah Ilahi kami ingin mentaati...
Sekarang sudah kami temui ribuan dari mereka
Ragam pengalaman mengajar sudah kami lalui
Semoga Tuhan tersenyum melihat kiprah kami
Namun ada juga duka dan sedihnya..ya Tuhan
Hati kami berduka..
Bila bertemu dengan peserta yg malas belajar
Tidak peduli masa depan sendiri
Hati kami sedih...
Melihat peserta yang saling berseteru
Hanya karena beda pendapat atau beda gaya bicara..
Ah..itu semua membuat sedih
Bukankah mereka semua anak-anak kami..?
Syukurlah tidak banyak seperti ini
Syukurlah masih banyak yang kompak saling membangun
Namun kesedihan itu seakan tak berarti......
Bila melihat semangat peserta yang menyala-nyala
peserta yang baik, ramah dan bersemangat.
mereka rajin dan cerdas..............................
peserta yang mengerjakan tugas dengan rapi
mereka berani melawan kantuk untuk belajar
demi sebuah tugas untuk masa depan
Apalagi melihat peserta berubah
Dulu ragu dan pemalu sekarang maju bicara di panggung
Dulu tak peduli sekarang sudah punya road map masa depan
Dulu pendiam sekarang pandai menjual
Dulu cuma mikir masa kini sekarang merancang masa depan
Sungguh senang, Tuhan,
melihat mereka berubah dan bertumbuh.
Dulu ia sembunyi di balik pundak teman
duduk di bangku paling belakang,
sekarang ia menjadi pemimpin kelompok.
Dulu ia sama sekali tidak pernah baca buku
sekarang ia ikut mengajar adik kelas..
Dulu ia peserta yang hampir tak dikenal
Tak nyana sekarang sudah mengelola toko
Itu kepuasan seorang guru
itu kebahagiaan seorang guru entrepreneurship
Kiranya ini terjadi terus menerus ya Tuhan
Tuhan, kami meneteskan air mata
melihat mantan peserta menjadi entrepreneur di tanah air
Terharu rasanya, melihat mereka punya hidup baru
Bisa memeluk keluarga tiap hari
Wajahnya hampir terlupa,
tetapi ketika ia menyebut nama, tempat dan tahun belajarnya
Kami jadi ingat lagi peserta-peserta dulu
Teringat masa bersama berdiskusi entrepreneurship
Memang ada satu dua mantan peserta pura-pura tak kenal
tetapi itu cuma satu dua....
Kebanyakan menyapa dan bertanya
mengucapkan salam dan menyambut dengan hangat
bercerita dan berbagi rasa
menimbulkan nostalgia...
Menimbulkan rasa sejuk di dalam hati
Membangun semangat untuk setia mengajar
Kami bangga menjadi guru entrepreneurship
Tetapi Tuhan, ajarlah supaya kami jangan terlalu bangga.
Sebab kami sadar kami hanya menabur
Tuhanlah yang sudah menumbuhkan.
Karena Tuhan sayang kepada mereka semua
Karena Tuhan cinta keluarga mereka
Karena Tuhan peduli masa depan mereka
Oleh karena itu Tuhan bantulah kami setiap saat
Setia pada panggilan kami menjadi guru entrepreneurship
Supaya tuntas panggilan ini kami tunaikan
(AT-Bandara Incheon/Seoul-28 Juni 2013)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar