Minggu, 28 Agustus 2016
Tentang Pelanggan
Artikel Minggu 3 (A)
TENTANG PELANGGAN
(Antonius Tanan)
Transaksi
Sebuah usaha bisnis bisa berdiri bukan karena setumpuk modal, sebuah ijin dan seseorang atau sekelompok orang bersepakat untuk memulainya namun untuk bisnis itu tidak sekedar “berdiri” tapi bisa “berjalan” maka dibutuhkan transaksi-transaksi yang menguntungkan. Transaksi itulah yang membuat bisnis berjalan dan bukan sekedar “berdiri”. Jadi jangan sekedar menciptakan atau mendirikan bisnis tapi menjalankan dan menumbuhkan bisnis jauh lebih penting. Dari mana transaksi-transaksi itu bisa terjadi? Transaksi hanya bisa terjadi bila ada pelanggan yang tertarik, datang dan bertransaksi. Jadi tanpa pelanggan tidak ada transaksi dan bila tidak ada transaksi maka bisnis kita hanya “berdiri” saja. Peran pelanggan dalam transaksi memang sangat utama. Kita dapat mengatakan bahwa kita melihat peluang bisnis bila kita dapat melihat kemungkinan besar terjadi transaksi-transaksi. Jangan percaya dengan bujukan melakukan investasi bisnis bila anda tidak melihat kemungkinan-kemungkinan terjadi transaksi atau ada peluang di dalamnya. Untuk memudahkan menghafal dengan gampang kita dapat menghafalkan bahwa peluang itu adalah “pelanggan bawa uang datang berulang-ulang” untuk bertransaksi dengan anda. Baiklah kita selalu mengingat bahwa peluang bisnis tercipta bukan karena ada produknya tapi karena ada pelanggannya.
Peluang Bisnis
Kita dapat mengatakan bahwa ada peluang bisnis bila kita dapat membuktikan dapat terjadi transaksi bisnis dengan kata lain ada pelanggannya. Sebuah peluang bisnis yang layak dikerjakan terjadi karena ada sejumlah pelanggan yang mau dan mampu bertransaksi dengan kita.
· Semakin besar jumlah prospek pelanggannya maka makin bagus peluang tsb.
· Semakin mau para calon pelanggan untuk mendapatkan produk kita bahkan mau memesan terlebih dahulu atau titip uang muka terlebih dahulu maka peluang bisnis juga makin besar.
· Semakin mampu para calon pelanggan maka itu juga makin bagus. Mereka yang mampu bisa membeli lebih dari satu, bisa membelikan untuk orang lain dan bisa beli lagi lebih sering.
Pelanggan Memiliki Hak Untuk Memilih
Pelanggan memiliki hak 100% untuk memilih, pelangganlah yang membelanjakan uang miliknya dan mereka boleh memilih kita dan juga sangat boleh untuk tidak memilih kita. Pelanggan dapat saja hanya sekali bertransaksi dan kemudian setelah itu merasa jera dan tidak datang lagi bahkan menyampaikan pengalaman-pengalaman buruknya itu kepada orang lain, itu semua adalah hak dari pelanggan. Jangan marah atau tersinggung karena itu, pelanggan memiliki hak penuh untuk mengambil keputusan dan menyimpulkan apakah puas atau tidak. Jadi memang kita sangat tergantung pada pelanggan, hanya karena ada pelanggan yang mau bertransaksi dengan kita maka bisnis kita dapat berjalan dan bertumbuh, tidak sekedar “berdiri” saja. Mahatma Gandhi (1869-1948) seorang tokoh pergerakan kemerdekaan India yang juga sosok terkemuka dalam sejarah dunia pernah mengungkapkan betapa pentingnya pelanggan itu dalam sebuah puisi pendek yang penuh makna sebagai berikut:
PELANGGAN TERPENTING
Pelanggan adalah seseorang yang paling penting di sisi kita.
Ia tidak bergantung pada kita.
Kitalah yang bergantung padanya.
Ia tidak mengganggu kita.
Untuknyalah yang kita bekerja.
Ia bukan orang asing pada bisnis kita.
Ia adalah bagian dari kita.
Kita tidak melayaninya karena kemurahan kita.
Ialah yang memberikan kemurahan bagi kita untuk melayaninya.
(Mahatma Gandhi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar