Selasa, 16 Agustus 2016

Puisi sang Entreprenur


Minggu 2
BPU - Puisi Sang Entrepreneur

Pak Ciputra seorang entrepreneur yang sudah berpengalaman lebih dari 50 tahun dan berhasil mendirikan usaha-usaha besar yang sebelumnya dimulai sebagai usaha yang mikro1 mencoba untuk menjelaskan siapa entrepreneur itu dan apa bedanya dalam sebuah puisi. Puisi adalah kumpulan dari pada kalimat-kalimat pendek yang penuh dengan makna, oleh dengan itu kita membacanya harus perlahan-lahan. Judul dari puisi ini “Sang Entrepreneur”, bunyinya seperti ini:
Ada yang melihat namun tidak berpikir
Ada yang berpikir namun tidak mengerti
Ada yang mengerti namun tidak berkesan
Ada yang berkesan namun tidak beraksi
Ada yang beraksi namun tidak berentrepreneur Ada yang berentrepreneur namun tidak berhasil

Itu keseluruhan dari isi puisi daripada Pak Ciputra. Saya ingin mengajak Anda semua untuk memikirkan tiga kalimat terdepan karena tiga kalimat yang di depan itu sebenarnya menjelaskan bagaimana menjadi seseorang yang awas, waspada, sensitif terhadap peluang.
Mari kita lihat tiga kalimat pertama itu, “ada yang melihat namun tidak berpikir” maksudnya bukan selama melihat itu tidak ada pikiran tetapi tidak berpikir tentang peluang, sangat sederhana kesimpulannya. Kalau kita tidak memikirkan peluang, maka kita tidak mendapatkannya. Untuk mendapatkan peluang pikirkan peluang dan lihat peluang dari kacamata peluang, itu pesan dari larik yang pertama.
Larik yang kedua mengatakan, “ada yang berpikir namun tidak mengerti”, untuk bisa paham bahwa itu peluang perlu ada pengetahuan-pengetahuan yang kita miliki, pengetahuan tentang bisnis yang perlu kita lakukan, pengetahuan tentang pasar, pengetahuan tentang pelanggan, pengetahuan tentang masalah pelanggan, atau bagaimana pelanggan dilayani selama ini.
Larik yang ketiga bunyinya, ”ada yang mengerti namun tidak berkesan”. Apa artinya berkesan? berbekas kepada kita. Sesuatu itu berbekas kalau itu masuk di dalam interest2-nya kita, masuk di dalam minatnya kita, masuk di dalam passionnya kita. Apabila di dalam hati kita tidak ada keinginan yang khusus tentang entrepreneurship maka sukar sekali kita terkesan entrepreneurship, bukan? Sukar sekali kita terkesan tentang sebuah peluang.

Tiga bait pertama ini menantang kita semua untuk memahami apa entrepreneurship, untuk memahami apa itu peluang, untuk memikirkannya di dalam konteks passionnya kita maupun minatnya kita. Saya menyimpulkan untuk kita bisa menjadi entrepreneur dan hal pertama yang dilakukan entrepreneur adalah mengidentifikasi3 peluang maka kita perlu;
1. Melihat dengan berpikir, apa yang harus dipikirkan pertanyaan berikutnya kemudian,
2. Kita harus bisa berpikir dan mengerti untuk mengerti apa yang harus saya ketahui.
3. Yang ketiga, ada yang mengerti namun juga harus berkesan. Bagaimana caranya berkesan.
Untuk kita bisa memahami lebih jauh saya akan mengajak Anda kepada sebuah teori bagaimana mengidentifikasi peluang. Teori ini akan menjelaskan apa saja yang harus dipikirkan, apa saja yang harus diketahui dan apa saja yang harus dilakukan supaya kita memiliki kesan yang tepat tentang peluang. Saya menyimpulkan tiga larik dari puisi Sang Entrepreneur dari pak Ciputra, sesungguhnya menciptakan tiga pertanyaan baru pertanyaan yang pertama, “kalau saya ingin menjadi entrepreneur apa yang harus saya pikirkan ketika saya melihat”, yang kedua, “supaya saya bisa mengerti apa yang saya harus ketahui”, dan yang ketiga, “supaya apa yang saya ketahui dan mengerti itu menciptakan kesan apa yang harus saya miliki?”. Mari kita lihat apa jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini dari sebuah teori tentang identifikasi peluang yang sangat terkenal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar