Rabu, 19 Oktober 2016
BPU ~ Pitching
BPU - Pitching
Kali ini saya ingin berbagi dengan Anda tentang pitching. Apa itu pitching?
Pitching adalah presentasi yang pendek, kreatif dan menarik untuk para investor jadi tujuannya untuk membuat investor1 tertarik berinvestasi di bisnis Anda.
Saya ingin berbagi beberapa tips untuk melakukan pitching yang menarik.
Yang pertama adalah petasan. Ini bukan petasan yang Anda beri api lalu meledak karena petasan disini berarti pernyataan pertama yang mengesankan. Memang mirip seperti petasan, petasan pernyataan pertama yang mengesankan. Jadi penyataan Anda yang pertama harus mengesankan dan menarik untuk investor. Saya berikan sebuah contoh,
”Usaha bisnis kami menghasilkan sebuah produk inovatif yang pertama di Indonesia, sudah mendapat sambutan dari banyak pelanggan dan bahkan kami sudah mendapatkan tawaran dari eksportir. Sepuluh eksportir ke sepuluh negara”
Pernyataan ini akan menarik investor untuk ingin tahu lebih lanjut.
Sehingga informasi kedua yang Anda berikan adalah informasi tentang pelanggan. Apa hal yang penting yang perlu Anda ceritakan tentang pelanggan, pertama adalah seberapa besar pelanggan mau ingin bertransaksi dengan Anda. Seberapa besar minatnya, dan yang kedua berapa banyak. Jadi tentang pelanggan seberapa besar minatnya dan seberapa banyak.
Yang ketiga, kemukakan kenapa pelanggan mau bertransaksi dengan Anda. Pasti ada masalah pelanggan, ceritakan masalah pelanggan itu dan ceritakan solusi kreatif Anda. Ceritakan bagaimana solusi kreatif Anda membuat pelanggan tidak bisa bilang tidak. Masalah pelanggan Anda apa, apa solusi kreatifnya, dan apa yang membuat pelanggan tidak bisa bilang tidak, itu yang ketiga.
Yang keempat, tampilkan angka-angka, jangan lupa angka akan meyakinkan, angka tentang penjualan, angka tentang labanya, berapa yang Anda prediksikan sampaikan kepada calon investor.
Dan pada saat penutup tutuplah dengan ajakan bermitra. Ajak investor untuk bermitra dan bersama sama membesarkan usaha. Yang terakhir dari saya kembali gunakan kata-kata yang jelas, padat, menarik dan gunakan intonasi bahasa tubuh. Silahkan mencoba.
Selasa, 18 Oktober 2016
MASALAH ADALAH SUMBER PELUANG BISNIS
Pada bulan Agustus 2016 yang lalu banyak media di Indonesia meliput kisah Yasa Paramita Singgih seorang nak muda berusia 21 tahun pendiri usaha bisnis Men’s Republic. Yasa berhasil masuk dalam daftar 30 anak muda dari Asia berusia dibawah 30 tahun yang berhasil memberi warna lain di bisnis e-commerce dan ritel.
Usaha Yasa di Men’s Republic adalah menjual sepatu secara online dengan harga terjangkau dengan pasar utama adalah mahasiswa. Yasa memiliki target yang khusus yaitu mereka yang memiliki dompet terbatas dalam membeli sepatu namun membutuhkan sepatu dengan model yang keren. Ia tidak menjual semua sepatu atau sembarang sepatu, target pasarnya sangat jelas yaitu mereka yang seperti dirinya sendiri.
Yasa adalah seorang mahasiswa dengan uang saku terbatas yang memiliki keinginan mendapatkan sepatu yang cocok dengan selera mahasiswa namun harganya terjangkau. Inilah inspirasi lahirnya bisnis sukses Men’s Republic yang kemudian mengantar Yasa jadi tokoh entrepreneur muda pilihan majalah Forbes. Ternyata dari masalahlah lahir ide peluang bisnis.
Kisah Jakub Nurtjahjono pendiri Lanang Barber’s Shop mirip dengan kisah Yasa. Suatu kali sekitar 8 tahun lalu ia kesulitan untuk menemukan pelayanan gunting rambut pria yang nyaman, bersih dan dapat menyediakan potongan rambut sesuai dengan gaya masa kini. Tempat potong rambut yang berkualitas itu biasanya berada di pusat perbelanjaan dan biaya yang dikenakannya mahal.
Kalau ia mencari di sekitar tempat pemukiman maka yang ia temukan adalah salon khusus pria yang kotor dan model lama. Jakub menemukan sebuah masalah dirinya sendiri dan kemudian ia berpikir bukankah ada banyak pria lain yang memiliki masalah yang sama seperti dirinya? Bila ia dapat menawarkan solusi untuk masalah ini maka akan lahir sebuah peluang bisnis.
Jakub segera bertindak dan ia kemudian mendirikan Lanang Barber’s Shop, dari namanya kita ketahui bahwa itu salon khusus pria dan ia memilih lokasi-lokasi di dekat pemukiman. Jakub terus berjuang dan berinovasi untuk menumbuhkan bisnis Lanang’s Barber Shop dan jerih payahnya tidak sia-sia karena kini ia berhasil membuka cabang yang ke 100 di tahun 2016 ini.
Baik Yasa dan Jakub kedua-duanya menemukan ide peluang bisnis bukan dengan cara meniru bisnis orang lain yang sudah sukses. Mereka menemukan masalah pribadi lalu berpikir apa saja yang dapat jadi solusinya dan kemudian bagaimana caranya agar solusi itu dapat menjadi sebuah peluang bisnis.
Yasa menemukan sebuah masalah pribadi yaitu kesulitan menemukan sepatu baru yang bagus namun dengan harga terjangkau, solusinya adalah toko sepatu yang khusus menyediakan sepatu-sepatu seperti itu dalam bentuk toko online. Karena dalam bentuk toko online maka pelanggan-pelanggannya datang dari ragam penjuru lokasi.
Demikian juga dengan Jakub, ia mengubah masalah jadi peluang. Ia memiliki masalah yaitu sulit menemukan tempat gunting rambut pria yang dekat dengan pemukiman, nyaman, bersih dan gaya. Masalah ini tidak hanya dikeluhkan saja tapi dipikirkan apa saja yang bisa jadi solusinya dan bagaimana caranya agar dapat dijadikan peluang bisnis. Inilah cara berpikir para entrepreneur sejati yaitu mengubah masalah jadi peluang.
Novel Sekolah Kehidupan 19 Oktober 2016
3. Berjumpa dengan Tie
Gadis langsing berkulit hitam manis, bermata indah itu mendekat, “Perkenalkan, namaku Tie, sesungguhnya menyesali apa yang telah terjadi hanya sebuah kesia-siaan. Aku akan bercerita tentang sebuah sekolah yang lebih berharga dari sekedar sekolah formal, namanya Sekolah Kehidupan. Maukah kau mendengarkannya?”tatap si mata indah bernama Tie itu.
Tika memandang Tie sejenak. Ketulusan yang terpancar dari mata indah gadis yang ada di hadapannya membuatnya tak ragu untuk menganggukkan kepala. Ia menggeserkan duduknya, mempersilahkan Tie duduk di sampingnya.
“Sekolah kehidupan mirip sekolah formal, ada jenjang-jenjangnya.”kata Tie memulai pembicaraan. “Di sekolah formal membutuhkan tingkatan, mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, hingga Sekolah Menengah Atas. Tapi Sekolah Kehidupan merupakan sekolah yang memiliki arti tersendiri. Untuk Sekolah Kehidupan SD berarti Sadar Diri…”lanjutnya.
Tika mendengarkan celoteh Tie dengan lebih serius. “SD itu Sadar Diri? Maksudmu?”
“Begini, mereka yang lulus SD atau Sekolah Kehidupan, memiliki kesadaran baru dalam kehidupan mereka, artinya tiap siswa memperoleh inspirasi melalui pembelajaran yang mereka dapatkan, kemudian mereka menjadi sadar bahwa ada hal-hal yang perlu dan penting untuk masa depan mereka. Memang, mungkin saat ini mereka tidak tahu dan belum mampu untuk melakukannya, tapi layak itu semua diperjuangkan. Kesadaran yang berikutnya adalah pentingnya belajar sebagai sebuah cara penting mengubah masa depan. Mereka sadar bahwa mereka harus bertindak pro-aktif untuk mengatasi ketidaktahuan dan kekurangan diri mereka dan kemudian mereka akhirnya menjadi sadar untuk tidak cepat putus asa dan mau terus belajar,”jelas Tie.
Ucapan Tie yang sarat makna itu membuat Tika mencoba mencari jawaban ke mana arah perkataannya.
“Setelah SD, lanjut ke SMP yang merupakan kepanjangan dari Selalu Menjadi Pembelajar. Hm kau tahu artinya? Ups siapa namamu?”Tatapan Tie tertuju ke bola mata Tika.
“Tika.”
“Yup Tika, kau tahu di abad 21 ini menuntut setiap orang yang ingin sukses harus menjadi pembelajar yang sejati sepanjang hayatnya. Pembelajar sejati memiliki cita-cita atau impian masa depan yang jelas dan mereka bisa belajar dari siapa saja, baik dari majikan mereka, dari teman majikan, dari koran, majalah, internet dan juga televisi. Seorang pembelajar tidak sungkan untuk belajar dari temannya, bahkan dari seorang pelayan di super market pun ketika ia sedang melayani pembeli. Seorang pembelajar dapat mengeksplorasi kehidupan yang dilihatnya sebanyak mungkin. Pengalaman dan peristiwa dalam kehidupan apa pun dan kapan pun, bisa dijadikan sebagai sumber belajar dalam mengarungi kehidupan. Jadi ijasah SMP dari Sekolah Kehidupan bukan berbentuk selembar kertas, namun ratusan atau ribuan kertas yang berisi catatan-catatan pembelajaran yang didapatkan dalam mengarungi kehidupan, semua itu akan tersimpan di dalam hati dan ingatan…”
Tika kian tertarik, ia makin serius menyimak tiap kata yang keluar dari bibir gadis yang ada di hadapannya, ia seperti tengah berhadapan dengan seorang Bhagawan yang tengah berceloteh tentang filsafat kehidupan.
“Kau sudah memiliki ijasah SMP tentang Sekolah Kehidupan?” tanya Tie.
Senin, 29 Agustus 2016
Waspada Peluang
Artikel Minggu 4
Lebih Jauh Tentang Waspada Peluang
(Antonius Tanan)
Alexander Ardichvilia, Richard Cardozob dan Sourav Rayc penggagaskan teori ““A theory of entrepreneurial opportunity identification and development” menyatakan bahwa ada 3 unsur utama yaitu Perilaku, Jejaring Sosial & Pengteahuan Terdahulu yang akan membantu kita untuk bisa menjadi seseorang yang siaga atau waspada terhadap peluang. Ketiga unsur utama tsb bila kita jabarkan maka akan menjadi 7 unsur yaitu:
1. Perilaku KREATIF
2. Perilaku OPTIMIS
3. Jejaring SOSIAL yang luas terutama menambah KENALAN (“weak ties”)
4. Pengetahuan yang luas dan mendalam tentang PASSION/HASRAT pribadi.
5. Pengetahuan yang luas dan mendalam tentang PASAR yang berhubungan dengan bisnis yang kita rencanakan.
6. Pengetahuan yang luas dan mendalam tentang MASALAH pelanggan.
7. Pengetahuan yang luas dan mendalam tentang bagaimana PELANGGAN Dilayani.
Mari kita pahami lebih jauh tentang ke 7 hal tsb.
1. Membangun perilaku KREATIF.
Orang kreatif setidaknya memiliki 4 ciri, yaitu:
• Banyak idenya, orang kreatif berlimpah ide-idenya seperti tidak pernah kekurangan ide, ada saja persedian-persedian ide yang ia miliki.
• Bagus idenya, orang kreatif bisa mengasah dan mengkombinasikan ide-ide sehingga ia bisa menghasilkan ide yang lebih bagus dari kebanyakan orang lain.
• Beda ideanya, orang kreatif senang melihat hal yang berbeda, mengalami pengalaman yang berbeda dan bisa menerima serta menikmati keberbedaan. Tidak heran bila di dalam kepalanya ada banyak variasi ide yang berbeda yang bisa ditampilkan pada saat yang dibutuhkan.
• Berguna idenya, orang kreatif yang sejati memikirkan kegunaan dari ide-idenya bagi orang lain, ia tidak sekedar mengeluarkan ide namun menyaring dan mengolah idenya agar jadi sesuatu yang berguna.
Bagaimana belajarnya?
• Supaya punya banyak ide maka cintai rasa ingin tahu dan belanjakan waktu dan uang anda untuk mendapatkan informasi-informasi yang banyak yang berkaitan dengan tujuan hidup anda. Kita bisa berbelanja informasi atau ide dari buku, koran, majalah, Internet, teman, TV, guru/pembicara dan juga dengan sengaja melakukan kunjungan eksplorasi ke suatu tempat untuk mendapatkan pengalaman baru yang kaya informasi dan inspirasi.
• Supaya bagus idenya maka carilah informasi tentang ide-ide yang bagus. Amati produk dan jasa terbaik yang pernah mendapatkan hadiah-hadiah tertinggi. Amati toko-toko yang paling laku, pasti banyak yang bagus di dalamnya. Baca buku, nonton TV atau jelajah internet untuk melihat barang dan jasa yang mendapat pengakuan kualitas sehingga mata kita “terdidik” tentang apa itu yang disebut bagus. Kalau anda punya kesempatan temui orang-orang yang punya ide atau bisnis yang bagus dan bertanyalah bagaimana caranya menghasilkan ide yang bagus.
• Supaya mampu menghasilkan ide-ide yang berbeda maka buka pikiran terhadap perbedaan dan nikmati keragaman. Tengok sisi-sisi kehidupan yang berbeda dan belajarlah dari mereka yang berbeda dengan kita. Bila passion anda adalah kuliner jangan terpaku pada informasi tentang kiliner saja, sekali-kali tengok dunia fashion atau dunia otomotif barangkali saja anda terinspirasi oleh sesuatu dari bidang yang lain yang akan jadi masukan sangat berharga untuk dunia kuliner yang anda geluti.
• Supaya dapat menghasilkan ide yang berguna maka rajinlah mengamati masalah-masalah di sekitar kita sambil berpikir apa ya solusi kreatif yang mungkin dapat diciptakan untuk menelesaikan masalah secara tuntas. Sesuatu berguna bila itu dapat memecahkan masalah atau kesulitan yang sedang dihadapi manusia. Jadilah orang yang merasa “kekurangan masalah” karena memang senang memecahkan masalah.
2. Membangun perilaku OPTIMIS
Saya memiliki 3 tips yaitu:
• Beri penghargaan yang sama terhadap keberhasilan dan kegagalan. Gagal atau berhasil punya nilai yang sama karena ketika kita gagal dapat memetik “mutiara-mutiara” kehidupan dari kegagalan tsb. Sebuah pepatah mengatakan “tidak ada orang berhasil yang tidak pernah gagal dan tidak ada orang yang takut gagal yang pernah berhasil” setujukah anda?
• Saat anda terantuk dan gagal ber-refleksilah dan temukan alasan kenapa bisa gagal dan bagaimana caranya bisa mengatasi masalah yang lalu bila akan melakukan lagi. Jangan memulai lagi sebelum anda bisa menjawab dengan tepat 2 pertanyaan tadi. Bila anda tidak tahu jawabannya maka bertanyalah kepada orang yang lebih tahu.
• Bayangkan dan peliharalah impian-impian masa depan anda khususnya bagaimana impian-impian anda tsb akan mempengaruhi atau mengubah secara drastis orang-orang terdekat yang anda cintai. Ingatlah perjuangan anda sendiri untuk mencapai impian tsb adalah sebuah tayangan yang menginspirasi untuk keluarga terdekat yang tinggal serumah dengan anda. Jerih payah perjuangan anda akan jadi sebuah cerita yang akan membangun semangat untuk orang-orang terkasih.
3. Jejaring SOSIAL
Ada 4 manfaat besar ketika kita memiliki kenalan-kenalan baru:
• SUMBER PENGETAHUAN: Setiap kenalan baru akan membawa cerita baru, gagasan yang berbeda bahkan cara menghadapi kehidupan dengan cara yang berbeda. Jadi setiap kali anda menambah kenalan maka seakan menambah buku dalam perpustakaan kita, ada lebih banyak gagasan yang kita bisa kombinasikan satu sama lain untuk kita menghasilkan gagasan yang banyak, gagasan yang bagus, gagasan yang beda dan gagasan yang berguna.
• CALON PELANGGAN ATAU MITRA: Setiap kenalan baru adalah calon pelanggan atau seseorang yang dapat bekerja sama memasarkan produk atau jasa kita.
• CONNECTOR (Membuka Koneksi): Setiap kenalan baru bisa membuat kita bertemu dengan orang-orang yang sangat kita butuhkan. Apakah itu pejabat pemberi ijin, pemasok yang kita butuhkan, pegawai yang sedang kita cari ataupun pelanggan tertentu yang sedang kita harapkan.
• JADI SUMBER BANTUAN: Bukan saja kenalan baru dapat menolong kita namun kita juga dapat menolong kenalan baru kita. Membantu orang lain adalah hal mulia dan jangan heran bila anda banyak dibantu orang karena memang anda juga rajin membantu orang.
4. Pengetahuan tentang PASSION/Hasrat
Hasrat dengan hobi iseng memang jauh berbeda, kalau itu hasrat maka anda akan mengadakan waktu walau itu sibuk namun bila hanya hobi iseng maka kalau sibuk sekali maka anda tidak akan melakukannya. Bila itu hasrat maka anda tidak ragu berinvestasi uang dan waktu untuk memahami lebih banyak, untuk dapat mendalami lebih jauh, untuk memiliki kecakapan lebih tajam namun bila itu hanya hobi yang iseng-iseng saja maka salah satu cirinya anda tidak melakukan investasi.
Buktikanlah bahwa anda sungguh memiliki hasrat/passion dengan keberanian berinvesatsi dengan tepat (sekali lagi harus tepat dan bukan sembarangan).
5. Pengetahuan tentang PASAR.
Anda memiliki pengetahuan tentang pasar bila setidaknya memiliki 5 pengetahuan ini.
1. Siapa PELANGGAN Anda dari sisi gender, usia, daya beli, perilaku membeli, cara berkomunikasi dan dimana saja mereka.
2. Apa alasan UTAMA dari PELANGGAN melakukan transaksi untuk bisnis ini? Apa masalah pelanggan? Apakah proses transaksi terjadi karena alasan rasional atau emosional? Ataukah kedua-duanya? Mana yang lebih dominan?.
3. Siapa-siapa KOMPETITOR Anda, bagaimana sejarahnya, apa kekuatan dan kelemahannya dan apa keunggulan mereka yang tidak bisa anda hadapi serta keunggulan anda yang mereka mungkin tak bisa hadapi.
4. Berapa besar PASARnya, industri ini menghasilkan transaksi berapa besar selama 1 tahunnya dan berapa banyak yang telah diambil oleh para pesaing.
5. Bagaimana prospek MASA DEPAN dari industri ini? Apakah sekarang sedang berkembang atau sedang menyurut? Apakah sudah ada pelaku bisnis besar yang masuk atau mereka belum masuk? Apakah perkembangan teknologi akan mendorong bisnis ini makin berkembang?
6. Pengetahuan tentang MASALAH PELANGGAN
Pengetahuan tentang masalah pelanggan dapat anda peroleh setidaknya melalui 3 cara sbb:
• Mengamati dan mengalami sendiri jadi pelanggan dan temukan masalah-masalahnya.
• Mewawancara para pelanggan dan menemukan masalah yang paling sering ditemui, masalah yang paling mengganggu dan masalah-masalah yang paling anyar yang baru saja mereka temui.
• Mencari informasi di media sosial atau internet masalah-masalah atau keluhan-keluhan yang terjadi selama ini.
7. Pengetahuan tentang Bagaimana PELANGGAN DILAYANI.
Untuk memiliki pengetahuan ini sangat penting melakukan pengamatan langsung. Selama melakukan pengamatan ada 2 hal besar yang dapat dilakukan yaitu:
• Pada saat mengamati gunakan panca indera sepenuhnya. Mata untuk melihat dan mengamati proses pelayanan yang sedang berlangsung, telinga untuk mendengar kalimat-kalimat dari pelanggan atau penyedia layanan, hidung untuk menghitup bau-bau tertentu yang mungkin dengan sengaja diciptakan, tangan anda untuk meraba dan merasakan alat-alat atau benda-benda yang digunakan untuk melayani dan lidah untuk mencicipi bila ada yang dapat dicicipi. Kumpulkan informasi-informasi itu dan simpulkanlah.
• Gunakan telepon genggam atau jam tangan untuk menghitung lama dari waktu pelayanan yang diberikan.
Sumber informasi lain yang dapat anda manfaatkan adalah internet. Cari lah info melalui mesing pencari Google atau Youtube tentang bagaimana pelanggan dilayani selama ini di tempat-tempat yang Anda tak bisa kunjungi.
Doa Guru Entreprenurship
DOA GURU ENTREPRENEURSHIP
Tuhan………..
Melalui kelokan-kelokan tak terduga
Kami telah menjadi guru
Dengan titah menyalakan ruh entrepreneurship..
Kepada jutaan anak bangsa yang berjuang negeri seberang
KataMu:”Aku mengasihi mereka...”
KataMu: “Air mata berjuta bunda sudah mencapai di surga”
Kepada titah Ilahi kami ingin mentaati...
Sekarang sudah kami temui ribuan dari mereka
Ragam pengalaman mengajar sudah kami lalui
Semoga Tuhan tersenyum melihat kiprah kami
Namun ada juga duka dan sedihnya..ya Tuhan
Hati kami berduka..
Bila bertemu dengan peserta yg malas belajar
Tidak peduli masa depan sendiri
Hati kami sedih...
Melihat peserta yang saling berseteru
Hanya karena beda pendapat atau beda gaya bicara..
Ah..itu semua membuat sedih
Bukankah mereka semua anak-anak kami..?
Syukurlah tidak banyak seperti ini
Syukurlah masih banyak yang kompak saling membangun
Namun kesedihan itu seakan tak berarti......
Bila melihat semangat peserta yang menyala-nyala
peserta yang baik, ramah dan bersemangat.
mereka rajin dan cerdas..............................
peserta yang mengerjakan tugas dengan rapi
mereka berani melawan kantuk untuk belajar
demi sebuah tugas untuk masa depan
Apalagi melihat peserta berubah
Dulu ragu dan pemalu sekarang maju bicara di panggung
Dulu tak peduli sekarang sudah punya road map masa depan
Dulu pendiam sekarang pandai menjual
Dulu cuma mikir masa kini sekarang merancang masa depan
Sungguh senang, Tuhan,
melihat mereka berubah dan bertumbuh.
Dulu ia sembunyi di balik pundak teman
duduk di bangku paling belakang,
sekarang ia menjadi pemimpin kelompok.
Dulu ia sama sekali tidak pernah baca buku
sekarang ia ikut mengajar adik kelas..
Dulu ia peserta yang hampir tak dikenal
Tak nyana sekarang sudah mengelola toko
Itu kepuasan seorang guru
itu kebahagiaan seorang guru entrepreneurship
Kiranya ini terjadi terus menerus ya Tuhan
Tuhan, kami meneteskan air mata
melihat mantan peserta menjadi entrepreneur di tanah air
Terharu rasanya, melihat mereka punya hidup baru
Bisa memeluk keluarga tiap hari
Wajahnya hampir terlupa,
tetapi ketika ia menyebut nama, tempat dan tahun belajarnya
Kami jadi ingat lagi peserta-peserta dulu
Teringat masa bersama berdiskusi entrepreneurship
Memang ada satu dua mantan peserta pura-pura tak kenal
tetapi itu cuma satu dua....
Kebanyakan menyapa dan bertanya
mengucapkan salam dan menyambut dengan hangat
bercerita dan berbagi rasa
menimbulkan nostalgia...
Menimbulkan rasa sejuk di dalam hati
Membangun semangat untuk setia mengajar
Kami bangga menjadi guru entrepreneurship
Tetapi Tuhan, ajarlah supaya kami jangan terlalu bangga.
Sebab kami sadar kami hanya menabur
Tuhanlah yang sudah menumbuhkan.
Karena Tuhan sayang kepada mereka semua
Karena Tuhan cinta keluarga mereka
Karena Tuhan peduli masa depan mereka
Oleh karena itu Tuhan bantulah kami setiap saat
Setia pada panggilan kami menjadi guru entrepreneurship
Supaya tuntas panggilan ini kami tunaikan
(AT-Bandara Incheon/Seoul-28 Juni 2013)
Minggu, 28 Agustus 2016
Passion
Minggu 4
BPU - Passion
Saya ingin mengajak Anda berdiskusi lebih jauh tentang passion atau hasrat. Secara definisi Passion berarti sebuah perasaan yang kuat dari antusiasme atau kegairahan untuk sesuatu atau untuk melakukan sesuatu. Jadi, ada sesuatu yang kuat di dalam diri kita yang meluap-luap untuk melakukan sesuatu.
Namun, apa akar katanya? Ternyata akar kata dari passion itu adalah “to suffer and endure”, artinya keberanian untuk menderita atau melakukan yang sulit atau memperjuangkan sesuatu. Sehingga, passion jangan selalu diartikan sebagai sesuatu yang menyenangkan yang saya lakukan tetapi kalau seseorang memiliki passion yang kuat terhadap sesuatu, maka ia berani melakukannya. Dia akan melakukannya, bahkan sampai dia merasa menderita atau sangat sulit melakukannya, dia akan tetap melakukannya. Itu passion, bukan sekedar sesuatu yang Anda merasa nyaman atau senang melakukannya.
5 Ciri Passion
Ada seorang peneliti dari Kanada, namanya Robert Federans, dia mengatakan bahwa orang yang sangat passioner itu memiliki 5 ciri.
1. Kecintaan terhadap aktivitas itu, dia cinta terhadap aktivitas itu.
2. Dia menggunakan waktu secara teratur untuk melakukannya.
Jadi bukan sekali-kali, dia teratur melakukannya.
3. Memberikan penghargaan terhadap aktivitas itu. Apa artinya memberikan penghargaan? Memberikan penghargaan adalah memberikan prioritas terhadap aktivitas itu.
4. Aktivitas tersebut merupakan bagian dari pada identitas. Jadi kalau dia suka, misalnya suka memancing, dia mengatakan “saya ini pemancing”. Ini adalah identitas dirinya.
5. Memperlihatkan atau menyatakan bahwa aktivitas tersebut adalah passion dari pribadinya dia. Dia tidak malu mengatakan kepada orang lain, saya ini suka mancing, saya ini pemancing, dia mempublikasikannya bahkan dengan bangga. Dia menyatakan kepada orang lain, dia memiliki passion itu.
5 Tingkatan Keterampilan
Menurut saya ada 5 tingkat keterampilan dan saya akan kaitkan ini dengan passion. Tingkat yang pertama adalah ”tidak bisa”. Sebagai
contoh membuat nasi goreng. Setiap kali memasak nasi goreng, rasanya tidak sama. Itu kita katakan tidak bisa.
Lebih baik daripada itu, saya sebut sebagai bisa. Bisa itu apa? Dapat membuat nasi goreng secara berulang-ulang dengan rasa yang sama dan dapat diterima pangsanya. Itu bisa.
Lebih tinggi lagi, itu namanya terampil. Terampil/sanggup membuat nasi goreng secara berulang-ulang dengan waktu yang cepat dan rasanya dapat diterima. Karena terampil bisa cepat dan rasanya bisa diterima.
Yang keempat itu ahli. Ahli adalah sanggup membuat nasi goreng itu sebagai contoh secara berulang-ulang dengan rasa yang unggul dan waktunya singkat. Kenapa singkat? Karena memang terampil dan ahli menghasilkan rasa yang unggul. Itu yang keempat.
Yang kelima adalah unik. Unik adalah sanggup menciptakan nasi goreng yang unik, orisinil, sangat enak dan unggul. Setiap kali membuatnya didapat fase yang sama unggulnya dan bisa dibuat dengan cepat. Itu unik.
Saya berpendapat kalau kita passioner terhadap sesuatu, pasti melakukannya secara teratur, pasti berani berjuang meningkatkan diri, berani berkorban. Sehingga paling tidak bisa mencapai tingkat ahli atau unggul.
Sekali lagi saya ingin simpulkan, bahwa passion terhadap sesuatu bukan sekedar suka terhadap sesuatu tetapi berani berkorban, berani berusaha dan berjuang. Sehingga keahliannya meningkat terus. Paling tidak menurut hemat saya, mencapai ahli atau mencapai unik. Oleh karena itu, mari kerjakan Passion Anda sedemikian rupa sehingga menjadi ahli dan unik.
Salam Entrepreneur. UC Onliners.
BPU - Passion
Saya ingin mengajak Anda berdiskusi lebih jauh tentang passion atau hasrat. Secara definisi Passion berarti sebuah perasaan yang kuat dari antusiasme atau kegairahan untuk sesuatu atau untuk melakukan sesuatu. Jadi, ada sesuatu yang kuat di dalam diri kita yang meluap-luap untuk melakukan sesuatu.
Namun, apa akar katanya? Ternyata akar kata dari passion itu adalah “to suffer and endure”, artinya keberanian untuk menderita atau melakukan yang sulit atau memperjuangkan sesuatu. Sehingga, passion jangan selalu diartikan sebagai sesuatu yang menyenangkan yang saya lakukan tetapi kalau seseorang memiliki passion yang kuat terhadap sesuatu, maka ia berani melakukannya. Dia akan melakukannya, bahkan sampai dia merasa menderita atau sangat sulit melakukannya, dia akan tetap melakukannya. Itu passion, bukan sekedar sesuatu yang Anda merasa nyaman atau senang melakukannya.
5 Ciri Passion
Ada seorang peneliti dari Kanada, namanya Robert Federans, dia mengatakan bahwa orang yang sangat passioner itu memiliki 5 ciri.
1. Kecintaan terhadap aktivitas itu, dia cinta terhadap aktivitas itu.
2. Dia menggunakan waktu secara teratur untuk melakukannya.
Jadi bukan sekali-kali, dia teratur melakukannya.
3. Memberikan penghargaan terhadap aktivitas itu. Apa artinya memberikan penghargaan? Memberikan penghargaan adalah memberikan prioritas terhadap aktivitas itu.
4. Aktivitas tersebut merupakan bagian dari pada identitas. Jadi kalau dia suka, misalnya suka memancing, dia mengatakan “saya ini pemancing”. Ini adalah identitas dirinya.
5. Memperlihatkan atau menyatakan bahwa aktivitas tersebut adalah passion dari pribadinya dia. Dia tidak malu mengatakan kepada orang lain, saya ini suka mancing, saya ini pemancing, dia mempublikasikannya bahkan dengan bangga. Dia menyatakan kepada orang lain, dia memiliki passion itu.
5 Tingkatan Keterampilan
Menurut saya ada 5 tingkat keterampilan dan saya akan kaitkan ini dengan passion. Tingkat yang pertama adalah ”tidak bisa”. Sebagai
contoh membuat nasi goreng. Setiap kali memasak nasi goreng, rasanya tidak sama. Itu kita katakan tidak bisa.
Lebih baik daripada itu, saya sebut sebagai bisa. Bisa itu apa? Dapat membuat nasi goreng secara berulang-ulang dengan rasa yang sama dan dapat diterima pangsanya. Itu bisa.
Lebih tinggi lagi, itu namanya terampil. Terampil/sanggup membuat nasi goreng secara berulang-ulang dengan waktu yang cepat dan rasanya dapat diterima. Karena terampil bisa cepat dan rasanya bisa diterima.
Yang keempat itu ahli. Ahli adalah sanggup membuat nasi goreng itu sebagai contoh secara berulang-ulang dengan rasa yang unggul dan waktunya singkat. Kenapa singkat? Karena memang terampil dan ahli menghasilkan rasa yang unggul. Itu yang keempat.
Yang kelima adalah unik. Unik adalah sanggup menciptakan nasi goreng yang unik, orisinil, sangat enak dan unggul. Setiap kali membuatnya didapat fase yang sama unggulnya dan bisa dibuat dengan cepat. Itu unik.
Saya berpendapat kalau kita passioner terhadap sesuatu, pasti melakukannya secara teratur, pasti berani berjuang meningkatkan diri, berani berkorban. Sehingga paling tidak bisa mencapai tingkat ahli atau unggul.
Sekali lagi saya ingin simpulkan, bahwa passion terhadap sesuatu bukan sekedar suka terhadap sesuatu tetapi berani berkorban, berani berusaha dan berjuang. Sehingga keahliannya meningkat terus. Paling tidak menurut hemat saya, mencapai ahli atau mencapai unik. Oleh karena itu, mari kerjakan Passion Anda sedemikian rupa sehingga menjadi ahli dan unik.
Salam Entrepreneur. UC Onliners.
Memperluas Pengetahuan terkait dengan Passions
Minggu 4
BPU - Memperluas pengetahuan terkait dengan passion
Bagaimana caranya agar kita memiliki pengetahuan yang luas tentang passion kita?
Pengetahuan yang luas tentang passion kita begitu penting dalam kita mendeteksi opportunity atau peluang. Mereka yang memiliki pengetahuan yang luas tentang passionnya akan lebih mudah mengidentifikasi peluang yang mengakar dari passion itu. Passion menjadi penting untuk berbisnis karena kita ingin melakukan sesuatu yang kita suka. Biasanya orang lebih berani dan lebih sanggup bekerja keras ketika dia melakukan sesuatu yang merupakan passionnya dia atau hasratnya dia.
Untuk bisa mengumpulkan banyak informasi ada beberapa hal yang Anda bisa lakukan.
Yang pertama dan paling mudah kunjungi situs-situs web yang berkenaan dengan itu. Baca buku-buku tentang itu, Anda bisa memiliki koleksi tentang passion Anda, Anda daftarkan situs-situs yang sangat bermanfaat sangat berkenaan dengan passion Anda.
Ada banyak pengetahuan di zaman internet kita, jika perlu ambil kursus atau sekolah tentang itu.
Misalnya passion Anda tentang fashion, tidak ada salahnya mengambil kursus atau sekolah tentang itu. Kursus, sekolah bukan saja menambah pengetahuan tapi akan memperluas jejaring Anda. Anda berkenalan dengan teman-teman, Anda berkenalan dengan pemain industri itu. Anda juga akan berkenalan dengan guru-guru.
Yang ketiga, Anda masuk dalam lingkaran pergaulan orang-orang yang memiliki passion yang sama dengan Anda. Anda bisa masuk dalam asosiasi2 dan aktif disana. Anda ikut dalam gathering- gathering3*nya mereka. Anda ikut dalam seminar atau konferensi. Bergaulah dengan orang-orang yang memiliki *passion yang sama, karena interaksi-interaksi akan membantu Anda memperoleh informasi-informasi yang baru. Jika perlu Anda menabung dan pergi ke luar negri untuk ikut conference4 atau seminar di luar negeri.
Kenali banyak orang yang melakukan hal yang sama dengan Anda. Cari tahu buku-buku atau website yang berkenaan dengan itu dan jika perlu ambil kursusnya. Itulah cara-cara bagi kita semua bila ingin memperluas pengetahuan kita tentang passion kita, silahkan mencoba.
Salam Entrepreneur.
Tentang Pelanggan
Artikel Minggu 3 (A)
TENTANG PELANGGAN
(Antonius Tanan)
Transaksi
Sebuah usaha bisnis bisa berdiri bukan karena setumpuk modal, sebuah ijin dan seseorang atau sekelompok orang bersepakat untuk memulainya namun untuk bisnis itu tidak sekedar “berdiri” tapi bisa “berjalan” maka dibutuhkan transaksi-transaksi yang menguntungkan. Transaksi itulah yang membuat bisnis berjalan dan bukan sekedar “berdiri”. Jadi jangan sekedar menciptakan atau mendirikan bisnis tapi menjalankan dan menumbuhkan bisnis jauh lebih penting. Dari mana transaksi-transaksi itu bisa terjadi? Transaksi hanya bisa terjadi bila ada pelanggan yang tertarik, datang dan bertransaksi. Jadi tanpa pelanggan tidak ada transaksi dan bila tidak ada transaksi maka bisnis kita hanya “berdiri” saja. Peran pelanggan dalam transaksi memang sangat utama. Kita dapat mengatakan bahwa kita melihat peluang bisnis bila kita dapat melihat kemungkinan besar terjadi transaksi-transaksi. Jangan percaya dengan bujukan melakukan investasi bisnis bila anda tidak melihat kemungkinan-kemungkinan terjadi transaksi atau ada peluang di dalamnya. Untuk memudahkan menghafal dengan gampang kita dapat menghafalkan bahwa peluang itu adalah “pelanggan bawa uang datang berulang-ulang” untuk bertransaksi dengan anda. Baiklah kita selalu mengingat bahwa peluang bisnis tercipta bukan karena ada produknya tapi karena ada pelanggannya.
Peluang Bisnis
Kita dapat mengatakan bahwa ada peluang bisnis bila kita dapat membuktikan dapat terjadi transaksi bisnis dengan kata lain ada pelanggannya. Sebuah peluang bisnis yang layak dikerjakan terjadi karena ada sejumlah pelanggan yang mau dan mampu bertransaksi dengan kita.
· Semakin besar jumlah prospek pelanggannya maka makin bagus peluang tsb.
· Semakin mau para calon pelanggan untuk mendapatkan produk kita bahkan mau memesan terlebih dahulu atau titip uang muka terlebih dahulu maka peluang bisnis juga makin besar.
· Semakin mampu para calon pelanggan maka itu juga makin bagus. Mereka yang mampu bisa membeli lebih dari satu, bisa membelikan untuk orang lain dan bisa beli lagi lebih sering.
Pelanggan Memiliki Hak Untuk Memilih
Pelanggan memiliki hak 100% untuk memilih, pelangganlah yang membelanjakan uang miliknya dan mereka boleh memilih kita dan juga sangat boleh untuk tidak memilih kita. Pelanggan dapat saja hanya sekali bertransaksi dan kemudian setelah itu merasa jera dan tidak datang lagi bahkan menyampaikan pengalaman-pengalaman buruknya itu kepada orang lain, itu semua adalah hak dari pelanggan. Jangan marah atau tersinggung karena itu, pelanggan memiliki hak penuh untuk mengambil keputusan dan menyimpulkan apakah puas atau tidak. Jadi memang kita sangat tergantung pada pelanggan, hanya karena ada pelanggan yang mau bertransaksi dengan kita maka bisnis kita dapat berjalan dan bertumbuh, tidak sekedar “berdiri” saja. Mahatma Gandhi (1869-1948) seorang tokoh pergerakan kemerdekaan India yang juga sosok terkemuka dalam sejarah dunia pernah mengungkapkan betapa pentingnya pelanggan itu dalam sebuah puisi pendek yang penuh makna sebagai berikut:
PELANGGAN TERPENTING
Pelanggan adalah seseorang yang paling penting di sisi kita.
Ia tidak bergantung pada kita.
Kitalah yang bergantung padanya.
Ia tidak mengganggu kita.
Untuknyalah yang kita bekerja.
Ia bukan orang asing pada bisnis kita.
Ia adalah bagian dari kita.
Kita tidak melayaninya karena kemurahan kita.
Ialah yang memberikan kemurahan bagi kita untuk melayaninya.
(Mahatma Gandhi)
Kenapa Usaha Baru Gagal ?
Artikel Minggu 3 (B)
KENAPA USAHA BARU GAGAL?
(Antonius Tanan)
Sebuah penelitian dari CB Insight yang diwartakan oleh Inc.Com (http://www.inc.com/kimberly-weisul/what-went-wrong-failed-startups-tell-all.html) memberikan data yang menarik. Studi ini meneliti perusahaan-perusahaan yang baru buka (start up) yang gagal. Mereka mencari tahu kenapa sampai gagal. Dan inilah beberapa informasi penting yang mereka temukan:
Sumber kegagalan yang paling tinggi adalah No Market Need (42%) atau Tidak Ada Kebutuhan Pasar. Apa artinya? Calon entrepreneur berpikir bahwa produknya bagus dan hebat namun sayangnya bagus dan hebat menurut pendapatnya sendiri dan bukan pendapat pelanggan. Ternyata setelah buka usaha atau buka toko tak ada pelanggan yang datang. Pelanggan merasa tidak membutuhkan produk atau jasa tersebut. Ya kalau tak membutuhkan kenapa harus bertransaksi. Kesimpulannya, sebelum buka usaha pastikan bahwa produk atau jasa kita sudah ada pelanggannya dan solusi yang Anda tawarkan betul-betul menjawan masalah dan kebutuhan pelanggan.
Sumber kegagalan yang kedua adalah Ran Out Of Cash (29%). Ini menunjukkan tidak ada perencanaan yang mendalam. Dalam kasus ini bisnis mulai berjalan baik karena ada pelanggan dan pelanggan mulai datang dan dengan berjalannya waktu kebutuhan dana meningkat. Bisa saja banyak pelanggan namun semua bayar di belakang sehingga akhirnya uang kas habis, tidak ada uang untuk beli barang, tidak ada uang untuk produksi, tidak ada uang untuk bayar pegawai, ya akhirnya tutup juga. Pelajarannya apa? Pertama buat perencanaan yang mendalam, rencana keuangan harus ada dan dijaga ketat. Kedua temukan masalah-masalah sebelum itu harus Anda hadapi sendiri. Selidiki perilaku pelanggan dalam membeli barang dan temukan masalah-masalah yang mungkin timbul dan kembangkan solusinya sebelum itu semua terjadi.
Sumber kegagalan yang ketiga adalah No The Right Team (23%) atau Tidak Punya Tim Yang Tepat. Sangat disayangkan bila ini terjadi karena mungkin saja pelanggan sudah ada, rencana bisnis sudah rapih dan berjalan baik namun dalam proses pelaksanaan terjadi “kekacauan”. Tim yang terbentuk tidak solid dan sanggup bekerja sama dengan baik. Akibatnya kualitas produk bisa turun, kualitas pelayanan bisa hancur, suasana kerja bisa gonjang ganjing dan akhirnya akan berpengaruh pada pelanggan bukan? Jangan heran bila kemudian pelanggan mengatakan selamat tinggal.
Sumber kegagalan yang keempat adalah Got Outcompeted (19%) atau Tidak Sanggup Bersaing. Untuk permasalahan kali ini “serangan” datang dari luar dan bukan dari dalam yaitu kalah berkompetisi. Jangan salahkan kompetitor Anda. Setiap orang punya hal untuk buka usaha yang sama seperti yang kita lakukan. Setiap orang punya hak untuk sukses seperti kita dan “meniru” apa yang kta lakukan asal tidak melanggar hukum. Persaingan pasti tidak bisa kita hindar oleh karena itu pastikan bahwa produk atau jasa kita begitu inovatif sehingga memiliki “jarak” yang cukup jauh dengan pesaing dan membuat mereka tidak gampang bersaing dengan kita. Dan teruslah berinovasi, jangan berhenti meningkatkan terus menerus nilai tambah produk dan jasa kita.
Sumber kegagalan yang kelima adalah yang berkenaan dengan Pricing/cost Issue (18%) atau berkenaan dengan Penetapan Harga. Sebagai produk yang baru muncul kita kerap bingung berapa ya harga yang harus kita tetapkan? Itu biasa sih..dan jangan lupa pelanggan juga bingung. Di kaca mata pelanggan, produk ini baru, mereka ini belum pernah didengar, apa betul-betul berkualitas, jangan-jangan kemahalan. Nah sekarang bagaimana solusinya untuk menghindar dari sumber kegagalan yang ke lima ini? Ya lakukan survey pelanggan tentang harga yang mereka anggap pantas sebelum usaha dimulai. Tampilkan gambar produk Anda atau bawa contohnya, persilahkan pelanggan mencobanya dan tanya ke pelanggan berapa harga yang pantas. Ingat untuk kali pertama tugas kita adalah mendapatkan pelanggan sebanyak mungkin. Kalau sudah banyak pelanggan menaikkan harga kan lebih mudah.
Sabtu, 27 Agustus 2016
Memperluas Jaringan Sosial Anda
Minggu 3
BPU - Memperluas Jaringan Sosial Anda
Saya ingin berbagi kepada Anda, bagaimana caranya memperluas jejaring sosial kita atau social network1 kita. Tentu untuk memperluas jejaring sosial Anda, Anda harus memiliki kecakapan memperkenalkan diri kepada orang lain, membangun percakapan dan kemudian membangun relasi. Ada ilmunya karena memang banyak orang mengatakan sulit sekali untuk bisa mendekati orang baru, memperkenalkan diri dan memelihara percakapan. Ada beberapa tipsnya, saya akan berbagi tiga tips kepada Anda, untuk bisa membantu Anda bila bertemu dengan seseorang yang tidak Anda kenal.
Bagaimana bisa membangun percakapan?
Ada tiga strategi,
1. Ada klise, itu kata kuncinya.
2. Obrolkan fakta ringan.
3. Obrolkan opini ringan.
Saya akan mulai dengan klise, klise itu apa? Itu basa-basi. Kalau Anda mengatakan, “Selamat pagi”, “Apa kabar”, itu klise. Suatu kali Anda bisa mencoba bertemu dengan orang yang tidak Anda kenal lalu Anda mengatakan, “Selamat pagi” tidak ada salahnya bukan? Kadang-kadang mungkin ada orang yang pura-pura tidak mendengar, tidak apa-apa, berlatihlah “selamat pagi”, “selamat siang”. Ada cara lain juga yang masih masuk dalam klise atau basa- basi misalnya Anda mengatakan komentar tentang sesuatu, “ini udaranya lebih dingin dari kemarin”, “eh kursinya goyang ya”, “kereta kita/ mobil kita jalannya cepat”, itu semua, kalimat-kalimat seperti itu, bisa memancing percakapan berikutnya. Itu contoh- contoh klise atau basa-basi yang bisa kita mulai.
Yang kedua adalah fakta ringan. Anda bisa memulai dengan klise lalu mulai percakapan atau tentang suatu yang ringan yang berupa fakta. Misalnya setelah Anda mengatakan “selamat pagi”, “wah kereta yang kita gunakan tepat waktu, berangkat pada hari ini” itu fakta bukan? Atau Anda mengatakan, “keretanya terasa lebih cepat ya” itu juga fakta, Anda juga bisa mengatakan, “hari ini tampaknya akan hujan”. Gunakan fakta-fakta yang ringan, jangan fakta-fakta yang berat untuk orang yang pertama kali Anda kenal. Misalnya fakta tentang politik, masalah yang berat tidak perlu Anda percakapkan karena bisa berkepanjangan. Belum tentu Anda dengan dia sepaham tentang fakta itu. Gunakan saja fakta ringan
yang ada di sekitar kita. Itu bisa menjadi bahan untuk percakapan- percakapan selanjutnya, fakta ringan itu yang kedua.
Yang ketiga adalah opini yang ringan, yang saya maksud dengan ringan adalah opini tentang segala sesuatu yang mudah dipercakapkan bersifat positif dan tidak berat-berat. Contoh, Anda hadir di sebuah pesta bertemu dengan seorang yang baru Anda kenal. Anda boleh bertanya kepada dia, “Tampaknya ruangan ini besar sekali, saya baru pertama kali datang ke ruangan ini. Di kota kami, mungkin ini yang paling besar bagaimana pendapat bapak?”, sesuatu yang ringan-ringan. Kita bisa bertanya juga tentang makanan kesukaan, kita bisa bertanya juga apa yang dia pikir, apakah nanti akan hujan atau tidak itu opini. Untuk opini ini jangan lupa ada juga yang tidak boleh Anda perbincangkan. Jangan perbincangkan yang berkaitan dengan SARA, jangan perbincangkan hal-hal yang negatif yang membuat nanti suasana percakapan tidak enak. Pakai yang ringan yang positif dan yang menyenangkan.
Saya ingin menyimpulkan bila Anda ingin memperluas jejaring Anda, Anda harus memiliki kecakapan bagaimana punya kenalan-kenalan baru. Untuk memiliki kecakapan memiliki kenalan baru, Anda harus punya kecakapan bagaimana berkenalan dan membangun percakapan yang baru Anda kenal. Rumusnya yang bisa Anda ingat 3 hal itu;
Mulai dengan hal yang klise yang gampang yang sering dipercakapkan, selamat pagi, selamat sore, apa kabar.
Lalu lanjutkan percakapan dengan fakt-fakta yang ringan fakta yang bisa Anda lihat di sekitar Anda, dan yang berikutnya
Bisa Anda lanjutkan dengan opini-opini yang ringan, ingat cari percakapan yang ringan dan positif, Anda harus menghindar dari percakapan-percakapan yang SARA atau yang negatif yang membuat kita sedih. Ringan, positif menyenangkan. Yuk kita coba..
Memperluas Pengetahuan Awal Anda
Minggu 3
BPU - Memperluas Pengetahuan Awal Anda
Dalam video kali ini saya ingin berbagi kepada Anda tentang bagaimana memperluas pengetahuan awal Anda, bagaimana Anda menjadi seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas tentang industri yang Anda minati, sedemikian rupa sehingga Anda akan lebih awas dan lebih sensitif terhadap peluang. Ada tiga hal yang harus Anda ketahui yaitu tentang pasarnya, kedua tentang masalah pelanggan, yang ketiga bagaimana cara pelanggan dilayani.
Saya akan memulai dengan yang pertama bagaimana caranya saya memperoleh pengetahuan tentang pasar1. Tentu Anda bisa baca buku, Anda bisa jelajahi internet. Anda bisa pelajari langsung, jangan lupa pelajari langsung. Kunjungi kenali para pelaku bisnisnya jika perlu Anda berkomunikasi, mencoba memperkenalkan diri. Lakukan sebanyak mungkin cara untuk Anda bisa terus terkoneksi dengan pasar.
Yang kedua adalah tentang masalah pelanggan atau keluhan pelanggan. Anda harus memiliki banyak pengetahuan tentang masalah-masalah yang masih dihadapi pelanggan sekarang. Keluhan-keluhan apa yang masih mereka miliki ketika mereka berinteraksi dengan pasar. Caranya bagaimana? Jadilah pelanggan. Salah satu caranya Anda menjadi pelanggan. Kemudian ketika Anda menjadi pelanggan, amati sekeliling. Anda berkenalan dengan pelanggan- pelanggan lama, berkenalan dengan orang yang sering berkecimpung di sana, dan bertanyalah masalah apa yang sering dihadapi.
Salah satu pertanyaan yang harus Anda kerap tanyakan ketika bertemu dengan orang-orang yang berada di pasar, adalah bertanya masalah-masalah pelanggan, “Apa yang saat ini masih belum ada solusinya”.
Ketemu dengan pelanggan, Anda juga bertanya pertanyaan yang sama. Anda kerap mendapat masalah apa, masalah apa yang Anda rasa berat, masalah apa yang Anda rasa harus diselesaikan segera, masalah apa yang sangat mengganggu Anda. Kumpulkan sebanyak mungkin pengetahuan tentang masalah pelanggan dengan berinteraksi langsung dan mengamati.
Yang ketiga, adalah pengetahuan tentang bagaimana pelanggan dilayani selama ini. Tentu kembali seperti yang terdahulu Anda latihan. Anda sendiri jadi pelanggan Anda. Perhatikan bagaimana Anda dilayani bagaimana orang lain dilayani. Anda cari data- datanya, pelanggan dilayani seperti apa saja. Anda juga bisa jelajahi internet, Anda juga bisa membaca buku di tempat lain bagaimana dilayaninya. Pengalaman Anda, pengalaman orang lain tentang bagaimana mereka dilayani harus bisa Anda kumpulkan sebanyak mungkin sehingga Anda kaya pengetahuan tentang bagaimana caranya pelanggan dilayani.
Saya menyimpulkan bila anda dan saya ingin menjadi orang yang sensitif terhadap peluang, mudah melihat peluang, waspada terhadap peluang maka Anda harus;
1. Memiliki pengetahuan yang cukup luas tentang pasar yang berkenaan dengan bisnis yang ingin Anda tuju.
2. Anda memiliki pengetahuan yang luas tentang masalah pelanggan dari bisnis yang Anda tuju.
3. Anda harus memiliki pengetahuan yang luas tentang cara pelanggan dilayani di dalam bisnis yang Anda tuju.
Bagaimana cara Anda memperoleh pengetahuan bisa lewat buku, bisa lewat jelajah internet, bisa Anda sendiri menjadi pelanggan mengalami sendiri, Anda melakukan komunikasi wawancara terhadap pelanggan yang sudah ada, Anda juga bisa berkomunikasi dengan pemain-pemain yang ada. Lakukan banyak hal supaya Anda menjadi “perpustakaan yang berjalan”, tahu banyak hal tentang bisnis yang Anda tuju. Itulah caranya, bagaimana Anda membangun sensitifitas terhadap peluang yang nanti Anda akan lihat ketika Anda memiliki lebih banyak pengetahuan.
BPU - Memperluas Pengetahuan Awal Anda
Dalam video kali ini saya ingin berbagi kepada Anda tentang bagaimana memperluas pengetahuan awal Anda, bagaimana Anda menjadi seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas tentang industri yang Anda minati, sedemikian rupa sehingga Anda akan lebih awas dan lebih sensitif terhadap peluang. Ada tiga hal yang harus Anda ketahui yaitu tentang pasarnya, kedua tentang masalah pelanggan, yang ketiga bagaimana cara pelanggan dilayani.
Saya akan memulai dengan yang pertama bagaimana caranya saya memperoleh pengetahuan tentang pasar1. Tentu Anda bisa baca buku, Anda bisa jelajahi internet. Anda bisa pelajari langsung, jangan lupa pelajari langsung. Kunjungi kenali para pelaku bisnisnya jika perlu Anda berkomunikasi, mencoba memperkenalkan diri. Lakukan sebanyak mungkin cara untuk Anda bisa terus terkoneksi dengan pasar.
Yang kedua adalah tentang masalah pelanggan atau keluhan pelanggan. Anda harus memiliki banyak pengetahuan tentang masalah-masalah yang masih dihadapi pelanggan sekarang. Keluhan-keluhan apa yang masih mereka miliki ketika mereka berinteraksi dengan pasar. Caranya bagaimana? Jadilah pelanggan. Salah satu caranya Anda menjadi pelanggan. Kemudian ketika Anda menjadi pelanggan, amati sekeliling. Anda berkenalan dengan pelanggan- pelanggan lama, berkenalan dengan orang yang sering berkecimpung di sana, dan bertanyalah masalah apa yang sering dihadapi.
Salah satu pertanyaan yang harus Anda kerap tanyakan ketika bertemu dengan orang-orang yang berada di pasar, adalah bertanya masalah-masalah pelanggan, “Apa yang saat ini masih belum ada solusinya”.
Ketemu dengan pelanggan, Anda juga bertanya pertanyaan yang sama. Anda kerap mendapat masalah apa, masalah apa yang Anda rasa berat, masalah apa yang Anda rasa harus diselesaikan segera, masalah apa yang sangat mengganggu Anda. Kumpulkan sebanyak mungkin pengetahuan tentang masalah pelanggan dengan berinteraksi langsung dan mengamati.
Yang ketiga, adalah pengetahuan tentang bagaimana pelanggan dilayani selama ini. Tentu kembali seperti yang terdahulu Anda latihan. Anda sendiri jadi pelanggan Anda. Perhatikan bagaimana Anda dilayani bagaimana orang lain dilayani. Anda cari data- datanya, pelanggan dilayani seperti apa saja. Anda juga bisa jelajahi internet, Anda juga bisa membaca buku di tempat lain bagaimana dilayaninya. Pengalaman Anda, pengalaman orang lain tentang bagaimana mereka dilayani harus bisa Anda kumpulkan sebanyak mungkin sehingga Anda kaya pengetahuan tentang bagaimana caranya pelanggan dilayani.
Saya menyimpulkan bila anda dan saya ingin menjadi orang yang sensitif terhadap peluang, mudah melihat peluang, waspada terhadap peluang maka Anda harus;
1. Memiliki pengetahuan yang cukup luas tentang pasar yang berkenaan dengan bisnis yang ingin Anda tuju.
2. Anda memiliki pengetahuan yang luas tentang masalah pelanggan dari bisnis yang Anda tuju.
3. Anda harus memiliki pengetahuan yang luas tentang cara pelanggan dilayani di dalam bisnis yang Anda tuju.
Bagaimana cara Anda memperoleh pengetahuan bisa lewat buku, bisa lewat jelajah internet, bisa Anda sendiri menjadi pelanggan mengalami sendiri, Anda melakukan komunikasi wawancara terhadap pelanggan yang sudah ada, Anda juga bisa berkomunikasi dengan pemain-pemain yang ada. Lakukan banyak hal supaya Anda menjadi “perpustakaan yang berjalan”, tahu banyak hal tentang bisnis yang Anda tuju. Itulah caranya, bagaimana Anda membangun sensitifitas terhadap peluang yang nanti Anda akan lihat ketika Anda memiliki lebih banyak pengetahuan.
Rabu, 17 Agustus 2016
Pengetahuan
Pengetahuan adalah tdk cukup
KitA harus mempergunKan
Bersedia adalah tidak cukup
Seorang entrepreneur sukses punya kebiasaan orang sukses...Orang sukses pola pikirnya beda, karakternya beda dan kebiasaan2 nya juga beda. Mari kita bangun pola pikir, karakter dan perilaku entrepreneur sukses...
Selasa, 16 Agustus 2016
Kisah Seru Merancang Masa depan
Artikel Minggu 2 (B):
Kisah Seru Merancang Masa Depan
Seru, adalah nama panggilan seorang anak muda, konon nama aslinya Seruni namun karena orangnya penuh semangat maka ia biasa dipanggil Seru saja. Suatu hari Seru membaca di koran tentang Dr.Ir.Ciputra yang menyebarkan semangat dan kecakapan entrepreneurship. Ia sangat terinspirasi dan kemudian mencari buku-buku yang ditulis oleh Dr.Ir.Ciputra tentang entrepreneurship. Sekarang Seru benar-benar jatuh cinta habis-habisan pada entrepreneurship. Ia berkata: “Semakin aku paham dan mengusai ilmu entrepreneurship maka masa depanku akan makin cerah. Entrepreneurship adalah ilmu kehidupan..”. Memang pak Ciputra menjelaskan bahwa ilmu entrepreneurship adalah ilmu kehidupan, ilmu itu bisa kita gunakan apakah untuk jadi pegawai pemerintah, jadi guru atau dosen, jadi pemilik usaha ataupun aktivis sosial. Menurut pak Ciputra entrepreneurship adalah ilmu untuk melakukan inovasi jadi bukan semata ilmu dagang atau bisnis. Pak Ciputra menjelaskan bahwa seorang entrepreneur “mengubah kotoran dan rongsokan jadi emas” atau mengubah yang tak bernilai jadi bernilai mahal.
Seru memang penu semangat, ia yakin bahwa belajar entrepreneurship tidak cukup hanya dengan membaca buku. Langkah selanjutnya Seru mengikuti kuliah online dengan tema BPU (Berburu Peluang Usaha) di UCEO (Universitas Ciputra Entrepreneurship Online). Seru benar-benar menyimak bahan kuliah yang berdasar pada penelitian Alexander Ardichvilia, Richard Cardozob dan Sourav Rayc[1]. Ia berkata dalam hati:” Hmm..aku paham sekarang bahwa mendapatkan peluang bisnis adalah langkah yang pertama, aku ingin jadi orang yang lebih siaga, lebih awas atau lebih sensitif terhadap peluang sehingga aku akan punya banyak pilihan. Seru memutuskan untuk jadi orang yang “sangat ingin, sangat termotivasi dan percaya diri” untuk jadi entrepreneur khususnya jadi orang yang sanggup menciptakan kerja bagi diri sendiri. Ia memutuskan untuk jadi orang yang rajin mengikuti kuliah dan mengerjakan semua tugas. Seru berpikir dan bertekad untuk berani kerja keras, berani berdisiplin dan berani malu yang positif. “Kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan aku yang mengubah nasib siapa lagi..”. Setelah ia mengetahui bahwa untuk waspada peluang maka seseorang harus memiliki perilaku tertentu (kreatif dan optimis), jejaring sosial yang makin luas dan pengetahuan-pengetahuan tertentu maka Seru memutuskan untuk mengubah dirinya dan membangun kebiasaan-kebiasaan berikut ini.
1. Perilaku
· Kreatif: Seru akan membiasakan diri untuk memperhatikan produk-produk dan promosi yang kreatif yang ada di shopping mall. Kalau dulu hanya jalan-jalan mencari discount mulai sekarang akan jalan-jalan di mall untuk mencari gagasan. Setiap minggu ia ingin menuliskan di catatannya minimum 5 contoh produk atau promosi yang kreatif.
· Optimis: Seru membuat slogan pember semangat yang ia tempel di kamar dan juga dibuat dalam ukuran kartu nama untuk selalu dibawa di dompet. Seru berjanji pada diri sendiri untuk berani melakukan yang sulit kalau itu berharga. Berani bekerja keras dan bekerja ekstra kalau itu dibutuhkan. Tidak akan menghindar dari pekerjaan tapi malah mencari pekerjaan-pekerjaan yang menantang.
2. Jejaring Sosial
· Ia akan memperluas jejaring pertemanannya dengan berusaha menambah 2 teman setiap minggunya. Ia menargetkan mendapatkan 100 teman baru selama 1 tahun.
3. Pengetahuan
· Ia akan membaca buku-buku tentang membuat kue rumahan, mengunjungi situs-situs web kuliner, bertemu dengan orang-orang yang memiliki passion yang sama. Ia ingin jadi seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas dan dalam soal passion/hasrat yang menjadi minatnya.
· Seru juga akan memperluas pengetahuan tentang industri kue rumahan. Ia akan mengumpulkan informasinya dari Internet, mengunjungi pasar-pasar yang menjual kue rumahan, mengunjungi toko-toko modern yang menjual kue rumahan dan mengumpulkan informasi tentang katering dan hotel yang menyerap kue rumahan.
· Seru akan belajar sembari jadi pelanggan. Tiap minggu akan membeli kue rumahan dari tempat yang berbeda dan setiap minggu mewawancara pengalaman orang lain tentang masalah dan cara layanan membeli kue rumahan.
Seru bertekad untuk jadi “perpustakaan berjalan” perihal bisnis yang ia rencanakan dan punya banyak kawan serta informasi tentang bisnis yang ia rencanakan tsb. Seru bukan saja memiliki impian namun ia sedang berjalan menuju impian tsb tiap hari. Setiap hari ia semakin dekat dengan impian tsb.
Entreprenship menurut Ciputra
Artikel Minggu 1 (C):
Entrepreneurship Menurut Ciputra
(Antonius Tanan)
Entrepreneurship atau kewirausahaan yang inovatif memiliki banyak definisi namun bila kita menelaah definisi-definisi yang terkemuka maka akan kita temukan sebuah “benang merah” yang menyatukan. Kita akan lihat dan simak bersama definisi-definisi yang paling terkemuka di dunia. Prof Donald Kuratko adalah salah seorang profesor paling terkemuka dalam bidang entrepreneurship di Amerika Serikat. Bersama dengan Prof Hodgetts mereka berdua mengatakan bahwa entrepreneurship adalah sebuah proses dinamis dalam pengembangan visi, penciptaan perubahan dan pembaruan. Jadi menurut kedua profesor tersebut para entrepreneur berpikir tentang visi (impian masa depan), bertindak melakukan perubahan atau pembaruan dan proses ini adalah proses yang dinamis artinya begerak dan berubah terus di sepanjang perjalanan waktu. Oleh karena itu berdasar pendapat kedua hali tsb maka entrepreneurship akan menuntut kita untuk berupaya mewujudkan hasrat (passion) kita menjadi ide-ide baru dan solusi-solusi yang kreatif. Peter Drucker (alm) seorang pakar bisnis terkemuka di dunia membuat sebuah definisi yang sangat ringkas ia mengatakan bahwa karakteristik utama seorang entrepreneur adalah inovasi.
Adalah Joseph Alois Schumpeter (8 February 1883 – 8 January 1950), seorang ekonom terkemuka pada jamannya yang tampaknya menjadi ahli pertama yang mengkaitkan seorang entrepreneur dengan inovasi. Ia mengatakan bahwa para entrepreneur adalah para inovator yang melakukan perubahan di dalam pasar. Perubahan ini memiliki 5 manifesto yaitu dalam hal:
1. Memperkenalkan produk baru atau produk yang telah diperbaharui.
2. Memperkenalkan metoda baru produksi.
3. Membuka sebuah pasar yang baru.
4. Melakukan eksploitasi terhadap sumber pasokan yang baru.
5. Pembaruan dalam proses bisnis dan manajemen di dalam organisasi.
Schumpeter memberikan sebuah pengertian yang lebih luas dengan menjabarkan dalam hal apa saja inovasi dapat dilakukan.
DR(HC).Ir.Ciputra mendefinisikan seorang entrepreneur adalah seseorang yang mampu “mengubah kotoran dan rongsokan jadi emas” atau sesuatu yang tidak berharga dapat menjadi sangat berharga ketika ditangani oleh seorang entrepreneur. Secara lebih rinci definisi ini menyampaikan 3 pesan penting tentang seorang entreprenur yaitu:
• Seorang entrepreneur melakukan perubahan yang kreatif dan dramatis. Kotoran dan rongsokan tidak akan begitu saja menjadi emas. Didiamkan saja pasti tidak akan jadi emas. Ketika seseorang yang memiliki jiwa dan kecakapan entreprenrur menangani sesuatu maka ia berpikir tentang sesuatu tindakan perubahan dan pembaruan yang kreatif dan dramatis.
• Definisi diatas menggunakan kata emas sebagai produk akhir seorang entrepreneur, ini mengandung makna yang penting. Pertama emas adalah sesuatu yang sangat berharga. Kita menyebutnya sebagai logam mulia, ini bukan logam biasa tidak heran bila harganya mahal dan digunakan hanya untuk hal-hal yang dianggap mulia. Kedua, emas kerap jadi bahan untuk perhiasan yang dengan sengaja dipamerkan oleh penggunanya. Pengguna merasa bangga menggunakan bahan dari emas. Kesimpulannya produk dari seorang seorang sejati adalah produk yang berharga, banyak dicari dan pelanggannya bangga menggunakan produk tsb.
• Untuk mencipatakan sesuatu yang sangat berharga seperti emas, seorang entrepreneur berpikir dan berupaya untuk meningkatkan nilai berkali-kali lipat. Seorang entrepreneur tidak puas hanya sekedar membuat pelanggan senang. Ia berpikir keras bagaimana caranya agar pelanggan sangat senang. Ia ingin pelanggan merasa sangat beruntung bertransaksi dengannya.
Definisi dari Ciputra menegaskan bahwa entrepreneur bukan sekedar berinovasi tapi harus benar-benar menghasilkan sebuah produk dan layanan produk yang sangat bernilai di mata pelanggannya dengan melakukan ragam inovasi. Definisi ini membuat Ciputra lebih suka menggunakan kata entrepreneur dari pada kata pengusaha. Bapak Ciputra pernah mengatakan “Seorang pengusaha bisa saja lahir karena mendapatkan usaha warisan atau pemberian.... ini bukan yang saya maksud. Untuk saya seorang entrepreneur sanggup melakukan penciptaan usaha baru secara inovatif dan berani mengambil risiko..”. Bapak Ciputra juga mengatakan bahwa seseorang dengan jiwa dan kecakapan entrepreneurship tidak selalu harus berada dalam dunia bisnis. Bapak Ciputra menggunakan istilah GABS atau Government, Academician, Business & Social, jadi ada yang namanya government entrepreneur, academician entrepreneur, business entrepreneur dan social entrepreneur. Jadi seorang entrepreneur bisa saja memilih ragam profesi namun ia akan tetap menggunakan kecakapan “mengubah kotoran dan rongsokan menjadi emas” dalam pekerjaannya, apapun itu pekerjaannya.
Sebagai contoh bila seorang entrepreneur sejati masuk dalam dunia bisnis maka ia akan membuat usaha bisnis dari tidak ada jadi ada, dari kecil jadi lebih besar dan jadi besar. Ia akan menggunakan ilmu “mengubah kotoran dan rongsokan jadi emas” untuk melakukan perubahan dan pembaruan terus menerus. Nah sekarang kalau seorang entrepreneur sejati menjadi
a) seorang bupati
b) seorang guru
c) seorang pekerja sosial yang melayani anak jalanan
maka apa saja yang mungkin terjadi bila ia menggunakan kecakapan “mengubah kotoran dan rongsokan jadi emas” di tempat kerjanya? Silahkan menuliskan jawaban anda.
Bayangkan juga apa saja yang mungkin terjadi bila para entrepreneur sejati dengan ilmu “mengubah kotoran dan rongsokan jadi emas” menjadi pemilik dan pengelola usaha bisnis yang sedang anda lakukan? Silahkan menuliskan jawaban anda.
Referensi
http://www.oecd.org/dataoecd/2/62/39651330.pdf
Kenapa Harus Memilih jenis usaha
Artikel Minggu 2 (A):
KENAPA HARUS MEMILIH JENIS USAHA
(Antonius Tanan)
Sitti Nurbaya adalah sebuah novel yang ditulis oleh Marah Rusli dan diterbitkan pertama kali tahun 1922, ini adalah sebuah novel Indonesia klasik yang menceritakan “kawin paksa” antara Sitti Nurbaya dengan Datuk Meringgih agar ayah Sitti Nurbaya dapat dibebaskan dari hutang. Pernikahan Sitti Nurbaya meniadakan 2 proses rasonal dalam membangun keluarga bahagia. Pertama adalah proses memilih pasangan, kedua adalah proses persiapan misalnya proses membangun relasi untuk saling mengenal dan setelah 2 proses tersebut dilewati dengan baik maka pesta pernikahan dapat digelar. Sitti Nurbaya tidak melalui 2 proses ini dan ia harus menikah dengan orang yang bukan pilihannya, setelah itu kisah hidupnya jadi sebuah kisah petaka.
Proses memilih memiliki peran yang penting untuk mencapai hasil akhir terbaik. Di dalam proses memilih kita berpikir dan mengkaji terlebih dahulu sebelum mengatakan ya atau tidak. Bila proses berpikir dan mengkaji secara mendalam kita lompati maka apapun pilihan kita akan memiliki risiko yang besar. Demikian juga dengan penciptaan usaha, seharusnya ada proses yang harus dilalui, bukan sekedar langsung terjun “buka toko” tanpa perhitungan. Ingin membuka usaha maka ingatlah pada proses mencari pasangan hidup untuk berkeluarga, kita ingin memilih dan menjalani proses persiapan dengan matang. Dalam pembukaan usaha bisnis perlu ada proses mengevaluasi peluang dengan cermat sampai akhirnya pilihan ditetapkan setelah itu ada proses persiapan yaitu sebuah proses untuk lebih mengenal, memastikan pilihan dan membuat rencana ke depan. Setelah 2 proses sebelumnya dilalui dengan baik maka tibalah saat untuk buka toko atau usaha.
Untuk dapat memilih maka kita harus memiliki pilihan-pilihan, kalau memilih satu dari hanya satu pilihan maka itu bukan memilih. Bagaimana caranya supaya kita bisa punya banyak pilihan? Bagaimana caranya agar kita memiliki “mata” seperti para entrepreneur yaitu bisa “melihat” lebih banyak peluang yang tidak dilihat oleh kebanyakan orang lain. Para entrepreneurs sukses punya lebih banyak pilihan karena mereka sanggup “melihat” lebih banyak pilihan. Para peneliti entrepreneurship yang bernama Alexander Ardichvilia, Richard Cardozob dan Sourav Rayc[1] mencoba menjawab pertanyaan penting ini. Kenapa para entrepreneur sukses itu lebih siaga, lebih awas atau lebih sensitif terhadap peluang sehingga mereka punya banyak pilihan. Ketiga peneliti ini pada tahun 2003 menggagaskan sebuah teori yang bernama ““A theory of entrepreneurial opportunity identification and development”, yaitu sebuah penjelasan tentang bagaimana caranya menjadi lebih siaga atau waspada terhadap peluang dan bagaimana setelah itu peluang dikembangkan jadi sebuah usaha bisnis.
Untuk pelatihan kali ini kita semua akan fokus tentang bagaimana caranya melatih diri lebih awas, siaga atau waspada terhadap peluang. Nah menurut para ahli diatas yaitu Ardichvilia, Cardozob dan Rayc ada 3 unsur utama dalam mengembangkan “kesiagaan” atau “kewaspadaan kita terhadap peluang bisnis. Unsur-unsur itu adalah:
1. Perilaku: Untuk unsur perilaku ini ada 2 perilaku yang harus ada, atau artinya sangat penting untuk kita miliki bila ingin sanggup “melihat” lebih banyak peluang. Yang pertama adalah kreativitas dan yang kedua adalah optimisme atau antusiasme.
2. Jejaring Sosial: Semakin luas jejaring sosial seseorang maka makin mudah untuk bersentuhan dengan info-info peluang bisnis. Oleh karena itu jangan biarkan jejaring sosial anda dari dulu sampai sekarang itu-itu saja, tidak pernah bertambah. Secara khusus Ardichvilia, Cardozob dan Rayc menunjukkan bahwa menambah kenalan (“weak ties”) akan membuat kita makin waspada atau siaga terhadap peluang. Namun jangan lupa saat kita berkenalan dan bercakap-cakap dengan kenalan baru kenakanlah pola pikir berburu peluang di kepala kita.
3. Pengetahuan terdahulu (prior knowledge): Para peneliti entrepreneurship Ardichvilia, Cardozob dan Rayc mengatakan bahwa para entrepreneur sukses bisa “melihat” peluang yang tidak dilihat orang lain adalah karena mereka punya pengetahuan-pengetahuan sebelumnya yang tidak dimiliki oleh yang lain. Pertanyaan kita sekarang, pengetahuan-pengetahuan itu apa saja? Inilah daftar dari pengetahuan-pengetahuan yang harus kita miliki supaya “mata” kita lebih awas terhadap peluang dan punya lebih banyak pilihan.
Pengetahuan tentang passion/hasrat kita. Bila anda memiliki sebuah passion tertentu yang ingin dikembangkan jadi bisnis maka anda harus memiliki begitu banyak pengetahuan tentang passion/hasrat tsb sedemikian rupa anda seakan “perpustakaan” berjalan tentang hasrat tsb.
Pengetahuan tentang industri yang berkaitan dengan bisnis yang ingin anda lakukan. Anda memiliki pengetahuan tentang industri bila sangat tahu dan sangat paham tentang pasarnya, tentang masalah-masalah yang dialami para pelanggannya dan tentang bagaimana para pelanggan di pasar tsb mendapat pelayanan.
Menjadi waspada terhadap peluang
Minggu 2
BPU - Menjadi Waspada Terhadap Peluang
UC Onliner mari kita lihat diagram berikut ini, kalau Anda perhatikan di kanan bawah ada sebuah lingkaran yang bertuliskan penciptaan usaha, itulah semua yang kita kehendaki namun sebelum penciptaan usaha harus ada persepsi yang benar tentang dimana peluang supaya Anda jangan salah peluangnya. Sebelum Anda bisa menentukan itu adalah peluang, Anda harus menjadi orang yang waspada atau sensitif terhadap peluang sehingga Anda punya pilihan-pilihan mana peluang yang memiliki potensi yang besar, mana peluang yang tidak memiliki potensi, mana peluang yang potensinya sedikit.
Bagaimana caranya sekarang untuk jadi orang yang waspada atau sensitif terhadap peluang?
Ada tiga unsur utama, mari kita lihat unsur yang pertama kotak kiri atas yang berwarna biru.
Unsur yang Pertama adalah Perilaku.
Ada dua perilaku penting yang Anda harus miliki untuk menjadi seseorang yang awas dan sensitif terhadap peluang yaitu perilaku kreatif dan optimis. Orang yang kreatif adalah orang yang terbuka pikirannya, orang yang senang dengan gagasan-gagasan, orang yang senang dengan gagasan baru, orang yang senang dengan informasi baru, orang yang senang memproduksi gagasan, orang yang juga senang memproduksi gagasan yang beda tapi berguna. Kreatif itu adalah perilaku yang penting untuk sensitif terhadap peluang.
Yang kedua, Anda perlu menjadi orang yang optimis, orang yang antusias, orang yang bersemangat menjadi entrepreneur kreatifitas, semangat sangat penting. Nah, apabila Anda memilikinya Anda akan lebih sensitif atau lebih awas terhadap peluang, itu yang pertama.
Unsur Kedua adalah Jejaring Sosial.
Kotak yang kedua kotak yang berwarna ungu yaitu jejaring sosial. Semakin luas jejaring sosial semakin besar kemungkinan Anda bertemu atau terinspirasi dengan peluang-peluang. Jejaring sosial ada empat macam, yang pertama lingkaran dalam kita, orang-orang terdekat mungkin keluarga. Yang kedua mitra kita dan yang ketiga adalah tim kita. Tapi yang keempat itu weak tie atau kenalan- kenalan kita, yang penting adalah memperbesar kenalan-kenalan itu. Entrepreneur semakin banyak kenalannya dia akan semakin banyak terinspirasi. Dia akan semakin waspada, dia akan semakin sensitif dengan peluang-peluang. Oleh karena itu perluas terus jejaring
Anda dengan memperluas kenalan-kenalan Anda, itu yang kedua.
Yang Ketiga, yaitu Pengetahuan Awal atau *Prior Knowledge* Hal ini ada dua macam pengetahuan tentang passion1 kita dan pengetahuan tentang industri yang berkaitan dengan passion kita. Saya mulai dengan yang pertama yaitu passion, kalau kita sungguh- sungguh memiliki hasrat tertentu, passion tertentu dan ingin dientrepreneurkan passion kita maka kita harus bisa menjadi ”perpustakaan berjalan” tentang passion itu. Anda harus jadi orang paling banyak tahu tentang passion itu. Misalnya Anda memiliki passion tentang kuliner anggaplah kuliner Jawa Timur. Anda harus jadi orang yang paling tahu tentang apa saja kuliner Jawa Timur, ada dimana saja, siapa saja tokohnya, bagaimana sejarahnya. Jadilah Anda “buku yang tebal” penuh dengan informasi tentang passion Anda. Sekarang bagian yang kedua tentang pengetahuan awal atau Prior Knowledge yaitu tentang industri yang berkaitan tentang passion kita, bukan sekedar tahu banyak tentang passionnya tetapi juga harus tahu tentang industrinya.
Ada 3 macam informasi tentang industri.
Pertama tentang pasarnya, kita perlu tahu ini bisnis jadinya apa saja, dimana saja dijualnya, berapa besar bisnisnya, siapa yang terbesar, bagaimana yang terbesar ini bisa bertumbuh, pasarnya harus kita ketahui.
Kedua kita harus ketahui apa saja yang menjadi masalah pelanggan. Pelanggan2 akan selalu punya masalah dan setiap masalah untuk entrepreneur itu adalah peluang sehingga ketahui sebanyak mungkin tentang masalah pelanggan,
Dan yang ketiga, ketahui sebanyak mungkin bagaimana pelanggan-pelanggan itu dilayani, pengetahuan tentang berbagai macam layanan pelanggan itu sangat penting.
Saya menyimpulkan untuk menjadi seseorang yang sensitif atau waspada terhadap peluang ada tiga hal yang harus Anda miliki, pertama perilaku kreatif dan optimis, yang kedua jejaring yang luas, terutama kembangkan kenalan-kenalan anda jika perlu setiap hari tambah kenalan, yang ketiga miliki pengetahuan-pengetahuan yang berkenaan dengan passion Anda berkenaan dengan industri yang berkaitan dengan passion Anda. Kalau Anda punya tiga hal ini Anda menjadi seorang yang waspada terhadap peluang dan apa yang dikatakan pak Ci pada puisinya, tantangannya dapat Anda jawab.
Masih ingat 3 larik pertama dari puisinya pak Ci, “Ada yang melihat namun tidak berpikir”, nah sekarang apa sih yang kita pikirkan yaitu peluang-peluang yang berkaitan dengan passion kita, kalau kita melihat dunia dengan kacamata passion Anda maka Anda akan bisa melihat peluang-peluang yang tidak dilihat orang lain. Yang kedua, “Ada yang berpikir namun tidak mengerti”, bagaimana caranya untuk mengerti, untuk mengerti Anda harus tahu apa yang terjadi dimarket, apa yang terjadi di pelanggan, bagaimana pelanggan itu dilayani. Yang ketiga lariknya mengatakan, “Ada yang mengerti namun tidak berkesan”, bagaimana caranya supaya Anda memiliki kesan. Sesuatu itu berkesan kalau Anda mulai berpikir bagaimana caranya passion Anda menjadi bisnis, ketika Anda mulai membayangkan passion suatu kali menjadi dan itu terus ada di kepala Anda maka ketika Anda melihat peluang, peluang itu akan bersentuhan dengan pikiran-pikiran Anda dan itu akan menjadi berkesan.
Pentingnya Pemiliha Jenis Usaha
Minggu 2
BPU - Pentingnya Pemilihan Jenis Usaha
Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi tentang betapa pentingnya kita melakukan pemilihan usaha bisnis. Tidak sekedar satu bisnis kita dengar dari kawan langsung kita lakukan. Artinya kami mengajak Anda untuk memilih satu dari sekian yang Anda sudah evaluasi lebih dahulu.
Proses pemilihan adalah proses yang penting, barangkali kita pernah ingat sebuah novel yang mungkin pernah kita baca waktu SMP-SMA. Dalam kisah itu, Siti Nurbaya terpaksa menikah pada Datuk Maringgih. Pasti pernikahannya bukan pernikahan yang bahagia, pasti pernikahannya pernikahan yang jadi petaka untuk Siti Nurbaya. Karena apa? karena dia tidak memiliki kesempatan memilih. Saya ingin menyampaikan sebuah fakta statistik yang akan menggambarkan betapa pentingnya proses memilih dan mempersiapkan bisnis, artinya tidak langsung buka usaha. Sebelumnya harus ada proses memilih dan proses perencanaan.
Statistik ini1 memberikan sebuah fakta bahwa perusahaan- perusahaan yang didirikan pada tahun pertama 25% sudah hilang, jadi yang bisa melalui tahun pertama, bisa masuk tahun kedua dan tahun berikutnya itu 75%. Namun memasuki tahun yang kedua 36% hilang, memasuki tahun ketiga tinggal 44% artinya yang bisa lewat 3 tahun itu hanya 56%. Ini menunjukkan pada kita proses memilih bisnis apa yang tepat dan proses mempersiapkan itu sangat penting.
Sekarang apa penyebabnya? Sebuah statistik menemukan ada lima penyebab kegagalan.
Penyebab yang pertama 42% daripada kegagalan adalah no market need artinya tidak ada pelanggannya. Jadi waktu dia membuka usaha dia pikir ada pelanggannya ternyata tidak ada pelanggannya. Proses memilih usaha sebenarnya sebuah proses untuk memastikan adanya pelanggan. Pelanggan harus dipastikan terlebih dahulu sebelum usahanya dibuka. Siapa pelanggannya, berapa banyak, mau tidak mereka membeli dari kita dengan harga yang kita tawarkan, bagaimana cara berkomunikasi. Itu adalah sebuah contoh mengapa proses memilih sangat penting.
Penyebab berikutnya kehabisan uang kas, dan tidak ada tim yang tepat, ini menunjukkan kurangnya persiapan. Cash dan tim yang kita butuhkan bukankah harus kita persiapkan sebelumnya. Kembali hal ini menunjukkan setelah pemilihan maka persiapan itu penting.
Penyebab yang keempat dan kelima kenapa usaha baru gagal, yang keempat adalah kalah berkompetisi. Ini menunjukkan bahwa bagaimana cara berkompetisi harus dipikirkan sebelum usahanya dibuka, dipikirkan siapa kompetitor terbesar, apa strategi mereka, bagaimana menghadapinya harus dipikirkan sebelum usahanya dibuka.
Dan yang kelima adalah yang berkaitan dengan masalah penetapan harga. Kembali ini adalah informasi yang kita butuhkan sebelum usaha buka, bagaimana kita menetapkan harganya, harga yang bisa berkompetisi dan juga bisa perusahaan mendapatkan laba yang cukup.
Kesimpulannya memilih dan merencanakan sangat penting, UC Onliner. Saya ingin menyimpulkan apabila kita ingin merendahkan kemungkinan untuk gagal dan meningkatkan kemungkinan untuk berhasil maka persiapan menjadi kunci. Di dalam persiapan itu terdapat sebuah proses awal yaitu memilih usaha bisnis. Kita harus bisa memilih dimana ada peluang di sana dimana ada pelanggan yang siap untuk bertransaksi dengan kita dan kemudian setelah itu apa yang sudah Anda lihat sebagai peluang harus diungkapkan dalam perencanaan supaya kita memiliki persiapan-persiapan yang cukup menyangkut segala sumber yang kita butuhkan, tim yang kita butuhkan, termasuk uang yang kita butuhkan. Saya teringat apa yang dikatakan oleh Bell penemu daripada telepon, dia mengatakan
“Sebelum segala sesuatu, persiapan menjadi kunci.”
Puisi sang Entreprenur
Minggu 2
BPU - Puisi Sang Entrepreneur
Pak Ciputra seorang entrepreneur yang sudah berpengalaman lebih dari 50 tahun dan berhasil mendirikan usaha-usaha besar yang sebelumnya dimulai sebagai usaha yang mikro1 mencoba untuk menjelaskan siapa entrepreneur itu dan apa bedanya dalam sebuah puisi. Puisi adalah kumpulan dari pada kalimat-kalimat pendek yang penuh dengan makna, oleh dengan itu kita membacanya harus perlahan-lahan. Judul dari puisi ini “Sang Entrepreneur”, bunyinya seperti ini:
Ada yang melihat namun tidak berpikir
Ada yang berpikir namun tidak mengerti
Ada yang mengerti namun tidak berkesan
Ada yang berkesan namun tidak beraksi
Ada yang beraksi namun tidak berentrepreneur Ada yang berentrepreneur namun tidak berhasil
Itu keseluruhan dari isi puisi daripada Pak Ciputra. Saya ingin mengajak Anda semua untuk memikirkan tiga kalimat terdepan karena tiga kalimat yang di depan itu sebenarnya menjelaskan bagaimana menjadi seseorang yang awas, waspada, sensitif terhadap peluang.
Mari kita lihat tiga kalimat pertama itu, “ada yang melihat namun tidak berpikir” maksudnya bukan selama melihat itu tidak ada pikiran tetapi tidak berpikir tentang peluang, sangat sederhana kesimpulannya. Kalau kita tidak memikirkan peluang, maka kita tidak mendapatkannya. Untuk mendapatkan peluang pikirkan peluang dan lihat peluang dari kacamata peluang, itu pesan dari larik yang pertama.
Larik yang kedua mengatakan, “ada yang berpikir namun tidak mengerti”, untuk bisa paham bahwa itu peluang perlu ada pengetahuan-pengetahuan yang kita miliki, pengetahuan tentang bisnis yang perlu kita lakukan, pengetahuan tentang pasar, pengetahuan tentang pelanggan, pengetahuan tentang masalah pelanggan, atau bagaimana pelanggan dilayani selama ini.
Larik yang ketiga bunyinya, ”ada yang mengerti namun tidak berkesan”. Apa artinya berkesan? berbekas kepada kita. Sesuatu itu berbekas kalau itu masuk di dalam interest2-nya kita, masuk di dalam minatnya kita, masuk di dalam passionnya kita. Apabila di dalam hati kita tidak ada keinginan yang khusus tentang entrepreneurship maka sukar sekali kita terkesan entrepreneurship, bukan? Sukar sekali kita terkesan tentang sebuah peluang.
Tiga bait pertama ini menantang kita semua untuk memahami apa entrepreneurship, untuk memahami apa itu peluang, untuk memikirkannya di dalam konteks passionnya kita maupun minatnya kita. Saya menyimpulkan untuk kita bisa menjadi entrepreneur dan hal pertama yang dilakukan entrepreneur adalah mengidentifikasi3 peluang maka kita perlu;
1. Melihat dengan berpikir, apa yang harus dipikirkan pertanyaan berikutnya kemudian,
2. Kita harus bisa berpikir dan mengerti untuk mengerti apa yang harus saya ketahui.
3. Yang ketiga, ada yang mengerti namun juga harus berkesan. Bagaimana caranya berkesan.
Untuk kita bisa memahami lebih jauh saya akan mengajak Anda kepada sebuah teori bagaimana mengidentifikasi peluang. Teori ini akan menjelaskan apa saja yang harus dipikirkan, apa saja yang harus diketahui dan apa saja yang harus dilakukan supaya kita memiliki kesan yang tepat tentang peluang. Saya menyimpulkan tiga larik dari puisi Sang Entrepreneur dari pak Ciputra, sesungguhnya menciptakan tiga pertanyaan baru pertanyaan yang pertama, “kalau saya ingin menjadi entrepreneur apa yang harus saya pikirkan ketika saya melihat”, yang kedua, “supaya saya bisa mengerti apa yang saya harus ketahui”, dan yang ketiga, “supaya apa yang saya ketahui dan mengerti itu menciptakan kesan apa yang harus saya miliki?”. Mari kita lihat apa jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini dari sebuah teori tentang identifikasi peluang yang sangat terkenal.
Jwaban kuis
Dalam buku The Entrepreneural Mindset terdapat 5 ciri utama seorang entrepreneur.
# Yang pertama adalah orang yang mempunyai hasrat atau passion mencari peluang baru.
# Kedua adalah mengejar peluang dengan disiplin yang besar.
# Ketiga adalah memburu peluang terbaik.
# Keempat adalah fokus pada eksekusi.
#Kelima adalah memberi semangat pada orang sekitar
~~~~~#####~~~~
Untuk menjadi seorang entrepreneur, kita harus mempunyai cara pandang seorang entrepreneur.
# Pertama kali yang dibutuhkan adalah pola pikir.
Mengapa? Karena dengan pola pikir entrepreneur, kita dapat melangkah dan mengambil keputusan layaknya seorang entrepreneur.
Pola pikir sangatlah berpengaruh penting didalam kehidupan seorang entrepreneur yang dapat menentukan kegagalan atau keberhasilan dikemudian hari.
Jadi jawaban yang benar adalah B. Salam Entrepreneur.
~~~~~###~~~~~~~~
Menurut Pak Ciputra, bakat yang diperlukan untuk menjadi seorang entrepreneur
; adalah keinginan, motivasi dan percaya diri.
3 Tantangan utama dalam membuka bisnis adalah:
1. Sukses membuka usaha
2. Sukses mengatasi persaingan
3. Sukses menumbuhkan usaha
Ruang-ruang kehidupan yang dimaksud oleh Pak Ciputra adalah
Government, Academician, Business, dan Social.
Hal ini menunjukkan bahwa semangat dan keterampilan entrepreneurship dapat berkarya dalam berbagai ruang kehidupan.
~~~~##~~~~~~
Kegagalan terbesar dalam usaha terjadi karena tidak adanya pelanggan.
Kita mungkin mempunyai variatif produk yang banyak, kualitas yang bagus, toko yang besar dan nyaman, namun jika tidak ada pelanggan maka usaha kita tidak dapat berjalan.
Oleh karena itu kita harus memastikan adanya pelanggan yang mau membeli barang yang kita jual terlebih dahulu sebelum memutuskan usaha apa yang akan kita buka.
~~##~~~~
Kriteria sebuah bisnis layak untuk dilakukan adalah adanya pelanggan yang mau dan mampu bertransaksi.
Pelanggan adalah kriteria penting, karena pelanggan lah yang menentukan sukses tidaknya bisnis yang kita lakukan. Tanpa pelanggan, tidak ada bisnis yang dapat berjalan.
Teman-teman, benar sekali untuk memperluas jejaring sosial, kita dapat memulai dengan berbicara basa-basi,
seperti selamat pagi atau halo apa kabar, berbicara tentang fakta ringan dan opini ringan.
Cara-cara tersebut dapat memperluas jejaring Anda.
Passion adalah keinginan yang kuat yang ada didalam diri sendiri dan membuat kita sangat menyukai apa yang kita kerjakan.
Bahkan seringkali, kita merasa bahwa waktu yang kita punya terasa kurang dan belum puas melakukan kegiatan tersebut.
# Yang pertama adalah orang yang mempunyai hasrat atau passion mencari peluang baru.
# Kedua adalah mengejar peluang dengan disiplin yang besar.
# Ketiga adalah memburu peluang terbaik.
# Keempat adalah fokus pada eksekusi.
#Kelima adalah memberi semangat pada orang sekitar
~~~~~#####~~~~
Untuk menjadi seorang entrepreneur, kita harus mempunyai cara pandang seorang entrepreneur.
# Pertama kali yang dibutuhkan adalah pola pikir.
Mengapa? Karena dengan pola pikir entrepreneur, kita dapat melangkah dan mengambil keputusan layaknya seorang entrepreneur.
Pola pikir sangatlah berpengaruh penting didalam kehidupan seorang entrepreneur yang dapat menentukan kegagalan atau keberhasilan dikemudian hari.
Jadi jawaban yang benar adalah B. Salam Entrepreneur.
~~~~~###~~~~~~~~
Menurut Pak Ciputra, bakat yang diperlukan untuk menjadi seorang entrepreneur
; adalah keinginan, motivasi dan percaya diri.
3 Tantangan utama dalam membuka bisnis adalah:
1. Sukses membuka usaha
2. Sukses mengatasi persaingan
3. Sukses menumbuhkan usaha
Ruang-ruang kehidupan yang dimaksud oleh Pak Ciputra adalah
Government, Academician, Business, dan Social.
Hal ini menunjukkan bahwa semangat dan keterampilan entrepreneurship dapat berkarya dalam berbagai ruang kehidupan.
~~~~##~~~~~~
Kegagalan terbesar dalam usaha terjadi karena tidak adanya pelanggan.
Kita mungkin mempunyai variatif produk yang banyak, kualitas yang bagus, toko yang besar dan nyaman, namun jika tidak ada pelanggan maka usaha kita tidak dapat berjalan.
Oleh karena itu kita harus memastikan adanya pelanggan yang mau membeli barang yang kita jual terlebih dahulu sebelum memutuskan usaha apa yang akan kita buka.
~~##~~~~
Kriteria sebuah bisnis layak untuk dilakukan adalah adanya pelanggan yang mau dan mampu bertransaksi.
Pelanggan adalah kriteria penting, karena pelanggan lah yang menentukan sukses tidaknya bisnis yang kita lakukan. Tanpa pelanggan, tidak ada bisnis yang dapat berjalan.
Teman-teman, benar sekali untuk memperluas jejaring sosial, kita dapat memulai dengan berbicara basa-basi,
seperti selamat pagi atau halo apa kabar, berbicara tentang fakta ringan dan opini ringan.
Cara-cara tersebut dapat memperluas jejaring Anda.
Passion adalah keinginan yang kuat yang ada didalam diri sendiri dan membuat kita sangat menyukai apa yang kita kerjakan.
Bahkan seringkali, kita merasa bahwa waktu yang kita punya terasa kurang dan belum puas melakukan kegiatan tersebut.
“Saya Ingin Jadi Entreprenur ”
Artikel Minggu 1:
“Saya Ingin Jadi Entrepreneur”
(Antonius Tanan)
“Saya ingin punya usaha sendiri”...itu sebuah kalimat yang kerap kita dengar diucapkan oleh banyak orang. Setiap kali kita bertemu dengan entrepreneur sukses maka hasrat kita untuk jadi seperti dia seakan terpancing dan mulai menyala-nyala. Memang sangat mudah mengucapkan “saya ingin jadi entrepreneur” namun pada kenyataannya tidak mudah melaksanakannya. Bukan berarti menjadi entrepreneur itu mustahil, namun perlu dedikasi, disiplin dan determinasi yang sangat besar untuk sukses jadi seorang entrepreneur. Menjadi entrepreneur sama seperti menjadi seorang montir ahli atau jadi chef yang piawai atau jadi pemusik yang bisa mengajar orang lain, profesi-profesi itu membutuhkan pelatihan untuk meningkatkan diri. Seorang montir ahli tidak begitu saja dapat jadi montir karena memiliki peralatan, seorang chef yang piawai tidak terjadi karena dia punya alat dapur tercanggih, seorang pembalap tidak bisa begitu saja “lahir” gara-gara punya motor balap. Demikian juga dengan menjadi seorang entrepreneur, kita tidak bisa meraih kesuksesan jadi seorang entrepreneur hanya karena punya modal untuk memulai usaha. Modal itu penting tapi tidak menggaransi keberhasilan jadi entrepreneur. Setiap profesi ada latihannya (formal, non formal ataupun informal), setiap sukses pasti ada perjuangannya.
Nah sekarang mungkin ada pertanyaan kenapa ya...ada orang yang bisa jadi entrepreneur sukses walau tidak pernah sekolah atau latihan jadi entrepreneur secara resmi? Orang-orang seperti itu dapat terjadi karena memang lahir di keluarga entrepreneur. Sejak mereka “brojol” dari rahim ibunya sudah terbiasa mendengar obrolan tentang entrepreneurship di rumahnya. Ketika sudah agak besar bermain dan tumbuh kembang diantara barang dagangan. Sudah makin besar bergaul dan berkawan dengan mereka yang sudah berpengalaman ber-entrepreneur dan ketika makin dewasa ia sudah terbiasa ikut bekerja atau berlatih kerja di tempat usaha keluarganya. Anak-anak seperti ini tumbuh kembang di sebuah “sekolah entrepreneur” yang buka 24 jam setiap hari, 7 hari selama satu minggu dan 365 hari dalam setahun yaitu rumahnya sendiri. Ayah, ibu dan orang-orang dewasa yang ia temui di rumahnya adalah para “guru” yang membesarkan dia jadi entrepreneur.
Selain kelompok orang diatas ada juga yang tidak lahir dari keluarga entrepreneur namun bisa jadi entrepreneur karena bergaul dan berkawan erat dengan para entrepreneur. Ayah dan ibu mereka bukan entrepreneur, mereka juga tidak pernah berlatih jadi entrepreneur secara resmi namun toh bisa jadi entrepreneur, bagaimana bisa? Jawabannya adalah pada lingkungan pergaulan di luar rumah yang mereka alami selama masa kecil, remaja dan dewasa. Orang seperti ini telah berhasil menjadikan lingkungan pergaulan luar rumahnya jadi sebuah “sekolah jadi entrepreneur”. Teman dan sahabat yang mereka miliki adalah “pelatih” dan “guru” entrepreneur untuk mereka. Nah apa yang dapat kita pelajari? Paling tidak ada 3 hal yaitu:
1. Kalau anda tidak dilahirkan dari keluarga entrepreneur tidak perlu merasa miris jadi entrepreneur. Entrepreneurship dapat dipelajari untuk mereka yang sangat ingin, sangat termotivasi dan percaya diri, inilah yang dikatakan oleh pak Ciputra seorang pelopor pendidikan entrepreneurship di Indonesia.
2. Kalau anda sekarang belum banyak memiliki pergaulan dengan para entrepreneur maka mulai sekarang perluas pergaulan anda. Perluas jejaring pertemanan anda dengan mereka yang ber-entrepreneur. Jadikan mereka “guru” tempat anda belajar dan bertanya, jadikan pengalaman-pengalaman mereka mutiara-mutiara pembelajaran untuk masa depan kita.
3. Mari memulainya dengan menunjukkan dedikasi, disiplin dan determinasi dalam mengikuti kelas entrepreneurship ini. Ikuti setiap pelajaran dengan aktif dan antusias, kerjakan tugas dengan sepenuh hati dan mari saling berbagi dengan sesama rekan belajar dalam forum atau FB Group.
Bakat yang harus DImiliki oleh Seorang Entreprenur
BPU Minggu 1
Sekian tahun yang lalu, saya mendapatkan kesempatan menemani Pak Ciputra bertemu dengan seorang pejabat menteri. Kedatangan Pak Ciputra kepada pak menteri ini ingin mempromosikan betapa pentingnya entrepreneurship untuk menjadi program pemerintah. Sebelum Pak Ciputra menceritakan dan menjelaskan, pak menteri sudah bertanya sebuah pertanyaan yang cerdas menurut saya. Pertanyaannya adalah
“Apakah untuk menjadi seorang entrepreneur perlu bakat?”
Dan apa jawaban Pak Ciputra menurut saya, beliau menjawab dengan cerdas juga Pak Ciputra mengatakan
“Untuk menjadi entrepreneur perlu ada bakat.”
Namun pertanyaan berikutnya, “Apa itu bakat entrepreneur?”
Pak Ciputra kemudian menjelaskan bakat entrepreneur ada tiga. Yang pertama sangat ingin menjadi entrepreneur.
Yang kedua sangat termotivasi jadi entrepreneur, dan
Yang ketiga percaya diri jadi entrepreneur.
Ketiga hal itu “sangat ingin”, ”sangat termotivasi” dan “percaya diri”, perlu ada bersama-sama sebagai langkah pertama untuk menjadi seorang entrepreneur. Bila kita tidak memiliki ketiga hal itu maka sulit untuk menjadi seorang entrepreneur yang sukses karena perjalanan seorang entrepreneur menuju keberhasilan itu penuh dengan tikungan, ada jurang-jurang, ada hal-hal sulit yang harus dihadapi, ada perjuangan yang berat. Untuk bisa menghadapi itu semua maka keinginan yang besar, motivasi yang besar, dan kepercayaan diri sangat dibutuhkan.
Kemudian Pak Ciputra memberikan penjelasan lebih lanjut dalam sebuah pertemuan yang lain. Apa itu sangat ingin, beliau mengatakan,
“Kalau ingin menjadi seorang entrepreneur inginnya harus tiga kali tidak bisa satu kali”.
Apa artinya memiliki ingin tiga kali?
Saya akan memberikan sebuah ilustrasi, anda suatu kali ingin nonton namun pada saat hendak berangkat hujan, kalau inginnya satu kali tidak akan jadi berangkat, namun kalau inginnya dua kali Anda akan berangkat cari payung cari kendaraan umum atau nebeng ke teman. Sekarang anggaplah sudah memiliki ingin yang dua kali, ketika tiba di bioskop ternyata karcisnya habis, kalau inginnya hanya dua kali maka akan pulang namun seseorang dengan ingin tiga kali dia akan melakukan berbagai upaya supaya bisa nonton pada malam hari itu, mungkin dia menunggu untuk tayangan berikutnya, kedua mungkin dia mencoba negosiasi dengan seorang anak muda yang sudah punya karcis, “Dek, adek lebih muda dari saya, adek bisa nonton lebih malam bagaimana kalau karcisnya saya beli dulu untuk sekarang”.
Orang yang punya ingin tiga kali, selalu ada cara tentang bagaimana dia bisa melalui kesulitan untuk mencapai cita-citanya. Saya ingin menyimpulkan Anda bercita-cita jadi entrepreneur maka ingat bakat entrepreneur yang dibutuhkan: sangat ingin, sangat termotivasi dan percaya diri itu pilihan, itu bukan sesuatu yang harus ada sejak Anda lahir tapi itu pilihan. Kita bisa memilih sangat ingin, sangat termotivasi, dan percaya diri mari kita membangun bakat entrepreneur itu di dalam diri kita untuk sanggup menjadi entrepreneur yang sukses dan bisa menghadapi berbagai kesulitan.
Salam Entrepreneur, UC Onliner.
Langganan:
Postingan (Atom)